Erajaya raih tambahan fasilitas pinjaman Rp2 T
A
A
A
Sindonews.com - PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) bersama dengan sejumlah entitas anak mendapatkan tambahan fasilitas pinjaman sebesar Rp2 triliun dari PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).
Dalam keterangan perseroan di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (23/12/2013) dijelaskan bahwa fasilitas pinjaman tersebut telah diperoleh perseroan dan antitas anak dari BCA pada akhir pekan lalu (Jumat, 20/12/2013).
Adapun, entitas anak perseroan adalah PT Erafone Artha Retailindo (Erafone), PT Sinar Eka Selaras (SES), PT Teletama Artha Mandiri (TAM), PT Data Citra Mandiri (DCM), PT Nusa Gemilang Abadi (NGA), PT Multi Media Selular (MMS), PT Data MEdia Komunikasi (DMT) dan PT Prima Sentosa (PPS).
Fasilitas pinjaman itu diberikan BCA secara joint borrowing, dimana masing-masing perseroan dan atau entitas anak dapat melakukan penarikan atas pinjaman yang diberikan.
ERAA pada kuartal III tahun ini mencatat penurunan laba tahun berjalan yang dapat diatribuiskan kepada pemilik entitas induk sebesar 27,75 persen menjadi Rp237,83 miliar dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp329,17 miliar.
Turunnya laba tersebut akibat tergerusnya penjualan bersih pada periode tersebut sekitar 0,93 persen menjadi Rp9,56 triliun dari posisi akhir kuartal III/2012 senilai Rp9,65 triliun.
Selain itu, akibat meningkatnya beban keuangan menjadi Rp62,62 miliar dari Rp33,36 miliar dan perseroan mencatat rugi entitas asosiasi sebesar Rp1,26 miliar dibanding periode yang sama tahun lalu untung Rp4,73 miliar.
Dalam keterangan perseroan di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (23/12/2013) dijelaskan bahwa fasilitas pinjaman tersebut telah diperoleh perseroan dan antitas anak dari BCA pada akhir pekan lalu (Jumat, 20/12/2013).
Adapun, entitas anak perseroan adalah PT Erafone Artha Retailindo (Erafone), PT Sinar Eka Selaras (SES), PT Teletama Artha Mandiri (TAM), PT Data Citra Mandiri (DCM), PT Nusa Gemilang Abadi (NGA), PT Multi Media Selular (MMS), PT Data MEdia Komunikasi (DMT) dan PT Prima Sentosa (PPS).
Fasilitas pinjaman itu diberikan BCA secara joint borrowing, dimana masing-masing perseroan dan atau entitas anak dapat melakukan penarikan atas pinjaman yang diberikan.
ERAA pada kuartal III tahun ini mencatat penurunan laba tahun berjalan yang dapat diatribuiskan kepada pemilik entitas induk sebesar 27,75 persen menjadi Rp237,83 miliar dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp329,17 miliar.
Turunnya laba tersebut akibat tergerusnya penjualan bersih pada periode tersebut sekitar 0,93 persen menjadi Rp9,56 triliun dari posisi akhir kuartal III/2012 senilai Rp9,65 triliun.
Selain itu, akibat meningkatnya beban keuangan menjadi Rp62,62 miliar dari Rp33,36 miliar dan perseroan mencatat rugi entitas asosiasi sebesar Rp1,26 miliar dibanding periode yang sama tahun lalu untung Rp4,73 miliar.
(rna)