BI dorong sektor pertanian di Sulawesi

Selasa, 24 Desember 2013 - 17:03 WIB
BI dorong sektor pertanian di Sulawesi
BI dorong sektor pertanian di Sulawesi
A A A
Sindonews.com - Bank Indonesia (BI) terus mendorong penguatan sektor pertanian di Sulawesi, agar ketergantungan masyarakat terhadap produk luar dapat ditekan. Terutama komoditas pertanian impor kacang kedelai.

Kepala Perwakilan BI Sulampua, Suhaedi mengatakan, sebagai langkah awal pihaknya sudah menyiapkan sejumlah program. Yakni mulai meningkatkan kapasitas petani sampai pemberian bibit dengan memanfaatkan dana Corporate Social Responsibility (CSR).

Jika petani tersebut nantinya telah bankable dan visible, lanjut Suhaedi, maka pihaknya akan meminta perbankan untuk memberikan bantuan kredit pertanian dengan bunga ringan.

"24 Kabupaten di Sulsel akan menjadi pilot project pengembangan kedelai dengan menggandeng perbankan serta Kodam VII Wirabuana. Setelah Sulsel, ini akan dikembangkan di lima pulau Sulawesi lainnya," ungkap Suhaedi seusai penandatangan MoU antara BI dan Kodam VII Wirabuana tentang pengembangan kedelai Sulawesi, Selasa (24/12/2013).

Pengembangan sektor pertanian, kata dia, masih sangat potensial dikembangkan. Jumlah lahan tidur di pulau ini yang masih bisa dimanfaatkan untuk sektor pertanian seluas 2,7 hektare (ha). Dengan pemanfaatan ini, diharapkan mampu menyerap tenaga kerja dan meningkatkan pendapatan per kapita masyarakat.

Berdasarkan data Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Sulsel, produksi kedelai Sulsel mencapai 45 ribu ton per tahun. Pada 2014 ditargetkan mampu mencapai 200 ribu ton dengan target luas tanam mencapai 100 ribu ha.

"Saat ini kita terus mendorong penyerapan kedelai di tingkat petani dengan harga di atas HPP. Sehingga tidak hanya di kisaran Rp7.400 per kilogram (kg), tapi sampai Rp9.000, untuk meningkatkan gairah petani dalam mengembangkan komoditas ini," jelas Kadis Pertanian dan Tanaman Pangan, Lutfi Halide.

Sementara, Pangdam VII Wirabuana Mayjen Bachtiar mengungkapkan, MoU yang dilakukan dengan BI Sulampua dalam rangka menopang bidang swasembada pangan di Sulsel.

Dia menuturkan, di setiap kabupaten akan dikembangkan 50 ha areal tanam kedelai baru dengan kapasitas produksi dua hinggaa empat ton per ha. Sehingga dari proyek percontohan awal ini ditargetkan mampu menyumbang 4.800 ton.

"Saat ini Sulsel sudah surplus beras, tapi produksi kedelai masih kurang. Untuk itu kami dorong dengan memaksimalkan potensi lahan yang ada," pungkasnya.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5691 seconds (0.1#10.140)