Kurs dolar naik tipis
A
A
A
Sindonews.com - Kurs dolar Amerika Serikat (USD) naik tipis setelah turun selama dua hari pada perdagangan Selasa waktu setempat, menjelang libur Natal. Positifnya mata uang USD dipicu ekonomi AS yang kuat dan the Fed yang telah mulai melakukan pemangkasan stimulus moneter.
Sebagian besar pasar keuangan akan tutup pada Rabu hingga Kamis karena merayakan Natal. Sementara data ekonomi AS menunjukkan barang pesanan tahan lama pada November mencatat kenaikan, meski penjualan rumah baru menurun dibanding bulan sebelumnya tapi masih di atas ekpektasi.
"Sinyal ekonomi menunjukkan rebound didukung rilis baru data ekonomi," kata Wakil Presiden dan penasihat valuta asing di Bank of the West Sean Cotton seperti dilansir Reuters, Rabu (25/12/2013).
Pada perdagangan Selasa waktu setempat, mata uang euro turun 0,2 persen menjadi USD1,3673. Sementara terhadap yen, USD naik 0,2 persen menjadi 104,30 yen. Adapun indeks dolar meningkat 0,1 persen menjadi 80,523.
Meski the Fed akan melakukan pemangkasan stimulus mulai Januari 2014. Pasar juga masih menunggu apakah ekonomi AS akan cukup kuat untuk merealisasikan kebijakan Bank Sentral tersebut.
Sementara itu, kekhawatiran krisis uang tunai di China mereda setelah Bank Sentral China (Peoples Bank of China/PBoC) menyuntikan dana sebesar 300 miliar yuan atau setara USD49,41 miliar ke pasar keuangan.
Sebagian besar pasar keuangan akan tutup pada Rabu hingga Kamis karena merayakan Natal. Sementara data ekonomi AS menunjukkan barang pesanan tahan lama pada November mencatat kenaikan, meski penjualan rumah baru menurun dibanding bulan sebelumnya tapi masih di atas ekpektasi.
"Sinyal ekonomi menunjukkan rebound didukung rilis baru data ekonomi," kata Wakil Presiden dan penasihat valuta asing di Bank of the West Sean Cotton seperti dilansir Reuters, Rabu (25/12/2013).
Pada perdagangan Selasa waktu setempat, mata uang euro turun 0,2 persen menjadi USD1,3673. Sementara terhadap yen, USD naik 0,2 persen menjadi 104,30 yen. Adapun indeks dolar meningkat 0,1 persen menjadi 80,523.
Meski the Fed akan melakukan pemangkasan stimulus mulai Januari 2014. Pasar juga masih menunggu apakah ekonomi AS akan cukup kuat untuk merealisasikan kebijakan Bank Sentral tersebut.
Sementara itu, kekhawatiran krisis uang tunai di China mereda setelah Bank Sentral China (Peoples Bank of China/PBoC) menyuntikan dana sebesar 300 miliar yuan atau setara USD49,41 miliar ke pasar keuangan.
(rna)