Kinerja kredit di DIY tetap membaik
A
A
A
Sindonews.com - Meski pertumbuhan perbankan sedikit melambat, namun kinerja kredit masih baik. Hal ini tercermin pada angka kredit macet (Non Performing Loan/NPL) yang cenderung menurun.
Angka NPL kredit di DIY pada Oktober 2013 sebesar 2,44 persen, membaik dibandingkan dengan posisi yang sama tahun sebelumnya sebesar 2,76 persen.
Asisten Direktur Kantor Perwakilan Bank Indonesia DIY, Djoko Raharto mengatakan, perbaikan kinerja tersebut sejalan dengan meningkatnya kehati-hatian bank dalam menyalurkan kredit. "Selain itu, adanya upaya penagihan yang intensif dan terukur serta kondisi keuangan nasabah yang masih baik," ujarnya, Jumat (27/12/2013).
Djoko menjelaskan, kredit UMKM yang penggunaan semuanya untuk mendukung kegiatan produktif, baik dalam bentuk modal kerja dan investasi, masih menunjukkan peningkatan yang tinggi.
Kredit yang disalurkan kepada UMKM sampai akhir Oktober 2013 tercatat Rp10,62 triliun atau naik 21,91 persen terhadap posisi akhir Desember 2012 dengan jumlah rekening peminjam (debitur) 277.146 rekening.
Menurutnya, kenaikan tertinggi terjadi pada jenis kredit investasi sebesar 61,39 persen (ytd) menjadi Rp3,39 triliun. Untuk kredit modal kerja naik 9,38 persen (ytd) menjadi Rp7,23 triliun.
Djoko menegaskan, perekonomian DIY yang masih tumbuh dengan baik, tampaknya turut mendukung perkembangan pembiayaan terhadap UMKM yang menjadi salah satu ciri khas perekonomian di DIY.
Sebelumnya diberitakan, perekonomian domestik yang agak tertekan mulai memberikan dampak pada kegiatan usaha perbankan DIY yang menunjukkan perkembangan yang sedikit melambat.
Sampai akhir Oktober 2013 penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) dan penyaluran kredit tumbuh lebih rendah dibandingkan periode yang sama pada 2012. DPK yang dihimpun perbankan sampai Oktober 2013 hanya meningkat 11,27 persen (ytd) dengan outstanding Rp38,81 triliun.
"Padahal capaian periode waktu yang sama tahun sebelumnya yang meningkat 15,37 persen (ytd)," kata Djoko.
Angka NPL kredit di DIY pada Oktober 2013 sebesar 2,44 persen, membaik dibandingkan dengan posisi yang sama tahun sebelumnya sebesar 2,76 persen.
Asisten Direktur Kantor Perwakilan Bank Indonesia DIY, Djoko Raharto mengatakan, perbaikan kinerja tersebut sejalan dengan meningkatnya kehati-hatian bank dalam menyalurkan kredit. "Selain itu, adanya upaya penagihan yang intensif dan terukur serta kondisi keuangan nasabah yang masih baik," ujarnya, Jumat (27/12/2013).
Djoko menjelaskan, kredit UMKM yang penggunaan semuanya untuk mendukung kegiatan produktif, baik dalam bentuk modal kerja dan investasi, masih menunjukkan peningkatan yang tinggi.
Kredit yang disalurkan kepada UMKM sampai akhir Oktober 2013 tercatat Rp10,62 triliun atau naik 21,91 persen terhadap posisi akhir Desember 2012 dengan jumlah rekening peminjam (debitur) 277.146 rekening.
Menurutnya, kenaikan tertinggi terjadi pada jenis kredit investasi sebesar 61,39 persen (ytd) menjadi Rp3,39 triliun. Untuk kredit modal kerja naik 9,38 persen (ytd) menjadi Rp7,23 triliun.
Djoko menegaskan, perekonomian DIY yang masih tumbuh dengan baik, tampaknya turut mendukung perkembangan pembiayaan terhadap UMKM yang menjadi salah satu ciri khas perekonomian di DIY.
Sebelumnya diberitakan, perekonomian domestik yang agak tertekan mulai memberikan dampak pada kegiatan usaha perbankan DIY yang menunjukkan perkembangan yang sedikit melambat.
Sampai akhir Oktober 2013 penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) dan penyaluran kredit tumbuh lebih rendah dibandingkan periode yang sama pada 2012. DPK yang dihimpun perbankan sampai Oktober 2013 hanya meningkat 11,27 persen (ytd) dengan outstanding Rp38,81 triliun.
"Padahal capaian periode waktu yang sama tahun sebelumnya yang meningkat 15,37 persen (ytd)," kata Djoko.
(izz)