One Asia Resources pertanyakan kepastian investasi

Jum'at, 27 Desember 2013 - 15:29 WIB
One Asia Resources pertanyakan kepastian investasi
One Asia Resources pertanyakan kepastian investasi
A A A
Sindonews.com - Chief Executive Officer (CEO) One Asia Resources Limited, Stephen Walters mempertanyakan kepada pemerintah, dalam hal ini Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), mengenai kemurnian mekanisme kerja sama dan investasi di Indonesia.

Walters mengaku merasa dirugikan oleh praktik-praktik curang yang dilakukan mitranya, Koperasi Unit Desa (KUD) Dharma Tani Marisa di Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo.

Dia menilai apa yang dilakukan pimpinan KUD Dharma Tani sebagai tindakan melanggar hukum, karena telah meneken perjanjian kerja sama (Memorandum of Understanding/MoU) dengan anak usaha PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB), PT Puncak Emas Gorontalo pada 24 Desember 2013. Sementara perjanjian untuk obyek yang sama masih berlaku dengan One Asia Resources.

"Kami merasa ada sesuatu yang keliru. Pasti ada miskomunikasi diantara pimpinan KUD mengenai isi perjanjian kerja sama. Mana mungkin, disaat terikat kerja sama ada perjanjian dengan pihak lain untuk klausul yang sama. Tidak bisa. Peran Pemerintah Indonesia dalam pengaturan dan pengawasan investasi di sektor pertambangan," kata Walters di Jakarta, Jum'at (27/12/2013).

Walters menuturkan, One Asia Resources Limited telah empat tahun bermitra dengan KUD Dharma Tani. Selama kurun waktu itu, pihaknya aktif melakukan persiapan untuk kegiatan pertambangan di Gunung Pani, Kabupaten Pohuwato.

"Kami tetap konsisten untuk melanjutkan kegiatan pertambangan. Tapi, harus ada kepastian dan kejelasan mengenai apa yang menjadi hak dan kewajiban kami," ujarnya.

Dalam waktu dua tahun, pihaknya telah menggelontorkan dana sebesar Rp120 miliar untuk mengurus Izin Usaha Pertambangan (IUP). "Perusahaan kami sehat secara finansial dan tidak ada utang. Keberadaan kami di Gunung Pani selain membuka lapangan kerja baru, juga melibatkan para anggota KUD. Kami juga mendukung kegiatan pembangunan di daerah itu," jelasnya.

Menurut Walters, selain menggelontorkan dana Rp120 miliar, One Asia Resources beserta anak perusahaannya telah menyetor dana sebesar Rp2,35 miliar kepada KUD Dharma Tani, sebagai komitmen mendukung kerja sama kedua pihak dan membayar gaji bulanan jajaran direktur dan komisaris.

Namun, belakangan KUD Dharma Tani meminta tambahan suntikan dana sebesar Rp10 miliar untuk membantu pengembangan usaha koperasi pada 2014. "Kami dan para mitra berencana berinvestasi sebesar Rp1,8 triliun untuk pengoperasian pertambangan di Gunung Pani," katanya.

KUD Dharma Tani memperoleh IUP penambangan emas di kawasan Hutan Produksi Gunung Pani. Diperkirakan, kandungan emas yang dapat diproduksi dari Kawasan ini mencapai 150.000 ons per tahun.

One Asia Resources Limited berencana mengerjakan IUP pertambangan emas tersebut dengan membentuk perusahaan joint venture PT Pani Dharma Mas. Di mana berdasarkan UU Pertambangan 2009 mayoritas kepemilikan sahamnya dikuasai pihak KUD.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5525 seconds (0.1#10.140)