PTBA targetkan ekspor 2014 tumbuh 40%
A
A
A
Sindonews.com - PT Bukit Asam Tbk (PTBA) menargetkan ekspor pada tahun ini sebanyak 13,5 juta ton atau naik 40,6 persen dibanding tahun 2013 sebesar 9,6 juta ton.
Komposisi ekspor dari total volume penjualan sebesar 55 persen, sedangkan volume penjualan domestik sebesar 45 persen.
Sekretaris Perusahaan PTBA Joko Pramono mengatakan, target volume penjualan tahun ini sebanyak 19,8 juta ton. Volume penjualan itu berasal dari produksi PTBA, masing-masing 18,65 juta ton dari Unit Pertambangan Tanjung Enim (UPT) dan 1,15 juta ton dari anak perusahaan, PT Internasional Prima Coal (IPC) dan PT Batubara Bukit Kendi (BBK).
“Sementara kontribusi lainnya diharapkan dari pembelian batu bara anak perusahaan sebesar 3,98 juta ton, masing-masing sebesar 3,30 juta ton dari PT Bukit Asam Prima dan 0,68 juta ton dari PT IPC,” kata Joko di Jakarta, Kamis (2/1/2014).
Sementara itu, perseroan membidik volume penjualan tahun ini mencapai 24,7 juta ton atau naik 38 persen dibanding realisasi volume penjualan tahun lalu sebanyak 17,8 juta ton.
Joko menuturkan, peningkatan volume penjualan tersebut seiring upaya strategis perusahaan, diantaranya memproritaskan penjualan batu bara berkalori tinggi melalui pasar ekspor.
Untuk mendukung pencapaian target penjualan tahun ini, perusahaan tambang pelat merah tersebut optimistis dengan peningkatan kemampuan angkutan kereta api batu bara untuk mengangkut produksi UPT sebesar 17,89 juta ton dari total 18,65 juta ton dan 0,11 juta ton produksi PT BBK, di mana sebesar 15,53 juta ton diangkut menuju Pelabuhan Tarahan di Bandar Lampung dan 2,35 juta ton menuju Dermaga Kertapati di Palembang.
Keyakinan pencapain target ini ditopang beroperasinya secara penuh armada baru PT Kereta Api Indonesia sebanyak 230 gerbong baru dan 44 lokomotif baru pada semester II/2013.
“Sementara sisa yang tidak diangkut merupakan penjualan di mulut tambang di Tanjung Enim,“ ujar dia.
Komposisi ekspor dari total volume penjualan sebesar 55 persen, sedangkan volume penjualan domestik sebesar 45 persen.
Sekretaris Perusahaan PTBA Joko Pramono mengatakan, target volume penjualan tahun ini sebanyak 19,8 juta ton. Volume penjualan itu berasal dari produksi PTBA, masing-masing 18,65 juta ton dari Unit Pertambangan Tanjung Enim (UPT) dan 1,15 juta ton dari anak perusahaan, PT Internasional Prima Coal (IPC) dan PT Batubara Bukit Kendi (BBK).
“Sementara kontribusi lainnya diharapkan dari pembelian batu bara anak perusahaan sebesar 3,98 juta ton, masing-masing sebesar 3,30 juta ton dari PT Bukit Asam Prima dan 0,68 juta ton dari PT IPC,” kata Joko di Jakarta, Kamis (2/1/2014).
Sementara itu, perseroan membidik volume penjualan tahun ini mencapai 24,7 juta ton atau naik 38 persen dibanding realisasi volume penjualan tahun lalu sebanyak 17,8 juta ton.
Joko menuturkan, peningkatan volume penjualan tersebut seiring upaya strategis perusahaan, diantaranya memproritaskan penjualan batu bara berkalori tinggi melalui pasar ekspor.
Untuk mendukung pencapaian target penjualan tahun ini, perusahaan tambang pelat merah tersebut optimistis dengan peningkatan kemampuan angkutan kereta api batu bara untuk mengangkut produksi UPT sebesar 17,89 juta ton dari total 18,65 juta ton dan 0,11 juta ton produksi PT BBK, di mana sebesar 15,53 juta ton diangkut menuju Pelabuhan Tarahan di Bandar Lampung dan 2,35 juta ton menuju Dermaga Kertapati di Palembang.
Keyakinan pencapain target ini ditopang beroperasinya secara penuh armada baru PT Kereta Api Indonesia sebanyak 230 gerbong baru dan 44 lokomotif baru pada semester II/2013.
“Sementara sisa yang tidak diangkut merupakan penjualan di mulut tambang di Tanjung Enim,“ ujar dia.
(rna)