DPK BNI Semarang capai Rp18,5 triliun
A
A
A
Sindonews.com - Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Negara Indonesia (BNI) kantor Wilayah Semarang, di 2013 lalu mencapai Rp18,5 triliun, naik Rp2,5 triliun dari 2012.
Vice President BNI Kanwil Semarang, Iwan Abdi mengatakan, untuk DPK di Jawa Tengah sebenarnya terjadi persaingan yang sangat ketat. Meski demikian BNI Wilayah Semarang, masih mampu tumbuh dengan baik, bahkan mengalami kenaikan dari tahun lalu.
Meskipun tahun ini merupakan tahun politik dimana peredaran uang akan banyak digunakan untuk kepentingan politik, Iwan mempredikis, DPK tahun ini akan tetap mampu tumbuh. BNI mentargetkan DPK tahun 2014, mampu tumbuh antara 15-16 persen.
“Perbankan cukup berbangga, di tengah kondisi perekonomian yang terlalu banyak tekanan atau ada masalah misal dollar, isu global, dari Eropa juga tidak kunjung membaik. Belum lagi inflasi yang mencapai 8 persen jauh dari pertumbuhan ekonomi yang hanya 5 persen, namun perbankan masih mampu tumbuh dengan baik,” jelasnya saat ditemui di kantornya, Selasa (7/1/2014).
Iwan menambahkan, selain DPK yang mengalami kenaikan, dari sisi kredit juga terjadi kenaikan sekitar Rp2 triliun.”Untuk kredit, di tahun 2013, mencapai angka Rp 10 triliun, naik dari tahun sebelumnya yang hanya Rp8 triliun,” kata Iwan.
Iwan menjelaskan, meskipun tahun ini akan cukup sulit dilalui, namun BNI tetap optimis penyalutan kredit mampu tumbuh sebesar 15 persen.
Dia mengungkapkan, kredit paling besar diberikan untuk sektor perdagangan, Hotel dan restoran atau PHRI yang sebesar 48 persen. Sementara industri pengolahan berada di posisi kedua dengan porsi sebesar 9 persen.
"Ada delapan sektor unggulan dalam pemberian kredit BNI. Sektor perdagangan, hotel dan restoran paling mendominasi," ujarnya
Kredit yang akan terus digenjot salah satunya adalah kredit wirausaha yang dikhusukan bagi wirausaha menengah ke bawah. BNI wirausaha ini merupakan salah satu fasilitas kredit untuk usaha kecil dan menengah, dengan besaran kredit antara Rp50 juta hingga Rp1 miliar.
“Tahun lalu, penyaluran kredit wirausaha sebesar Rp400 miliar. Dana tersebut disalurkan untuk sekitar 1000 wirausaha yang berada di wilayah Jawa Tengah dan DI Yogyakarta,” katanya.
Menurut Iwan, pembiayaan kredit ini diberikan kepada wirausaha yang telah menjalankan usahanya lebih dari satu tahun.
Vice President BNI Kanwil Semarang, Iwan Abdi mengatakan, untuk DPK di Jawa Tengah sebenarnya terjadi persaingan yang sangat ketat. Meski demikian BNI Wilayah Semarang, masih mampu tumbuh dengan baik, bahkan mengalami kenaikan dari tahun lalu.
Meskipun tahun ini merupakan tahun politik dimana peredaran uang akan banyak digunakan untuk kepentingan politik, Iwan mempredikis, DPK tahun ini akan tetap mampu tumbuh. BNI mentargetkan DPK tahun 2014, mampu tumbuh antara 15-16 persen.
“Perbankan cukup berbangga, di tengah kondisi perekonomian yang terlalu banyak tekanan atau ada masalah misal dollar, isu global, dari Eropa juga tidak kunjung membaik. Belum lagi inflasi yang mencapai 8 persen jauh dari pertumbuhan ekonomi yang hanya 5 persen, namun perbankan masih mampu tumbuh dengan baik,” jelasnya saat ditemui di kantornya, Selasa (7/1/2014).
Iwan menambahkan, selain DPK yang mengalami kenaikan, dari sisi kredit juga terjadi kenaikan sekitar Rp2 triliun.”Untuk kredit, di tahun 2013, mencapai angka Rp 10 triliun, naik dari tahun sebelumnya yang hanya Rp8 triliun,” kata Iwan.
Iwan menjelaskan, meskipun tahun ini akan cukup sulit dilalui, namun BNI tetap optimis penyalutan kredit mampu tumbuh sebesar 15 persen.
Dia mengungkapkan, kredit paling besar diberikan untuk sektor perdagangan, Hotel dan restoran atau PHRI yang sebesar 48 persen. Sementara industri pengolahan berada di posisi kedua dengan porsi sebesar 9 persen.
"Ada delapan sektor unggulan dalam pemberian kredit BNI. Sektor perdagangan, hotel dan restoran paling mendominasi," ujarnya
Kredit yang akan terus digenjot salah satunya adalah kredit wirausaha yang dikhusukan bagi wirausaha menengah ke bawah. BNI wirausaha ini merupakan salah satu fasilitas kredit untuk usaha kecil dan menengah, dengan besaran kredit antara Rp50 juta hingga Rp1 miliar.
“Tahun lalu, penyaluran kredit wirausaha sebesar Rp400 miliar. Dana tersebut disalurkan untuk sekitar 1000 wirausaha yang berada di wilayah Jawa Tengah dan DI Yogyakarta,” katanya.
Menurut Iwan, pembiayaan kredit ini diberikan kepada wirausaha yang telah menjalankan usahanya lebih dari satu tahun.
(gpr)