Banjir Jakarta bikin roda perekonomian tersendat
Banjir Jakarta bikin roda perekonomian tersendat
A
A
A
Sindonews.com - Hujan yang terjadi selama dua hari berturut-turut belakang ini menyebabkan Jakarta terendam banjir. Kondisi ini dipastikan memengaruhi roda ekonomi kota.
Pengamat ekonomi, Jeffry Wurangian mengatakan, banjir menyebabkan beberapa jalur menuju dan di dalam kota Jakarta terputus. Terhambatnya arus lalu lintas memperparah laju ekonomi Jakarta.
"Pemerintah daerah dan pusat harus pro aktif dengan kenyataan di lapangan. Masalah banjir harus ditanggung bersama, jangan sampai menghambat laju barang dari luar Jakarta," kata Jeffry, Selasa (14/1/2014).
Dia mengingatkan, potensi besarnya kerugian secara ekonomi yang harus ditanggung Jakarta akibat banjir kali ini. Menurutnya, banjir terjadi akibat tata kota Jakarta yang cenderung semrawut.
"Seharusnya wilayah-wilayah yang menjadi sentra ekonomi di ibu kota sudah dapat bebas dari banjir. Paling tidak, ada sistem penanggulangan untuk bencana, seperti banjir," tambah dia.
Hal senada dikatakan Tiurlan Simatupang. Perempuan yang menjabat Kepala Auditoriat BUMN saat menjadi anggota BPK ini menilai dampak banjir di ibu kota cukup serius. Menurutnya, banjir telah menghentikan aktivitas beberapa pelaku ekonomi.
"Jelas kerugiannya besar sekali. Lihat saja berapa banyak orang yang tidak bisa masuk kerja. Dan jangan lupakan UKM yang berbasis industri rumah," kata Tiurlan.
Dia mengatakan, hampir seluruh lapisan masyarakat kegiatan ekonominya terganggu. "Persoalan banjir membutuhkan waktu yang lama untuk menyelesaikannya. Seharusnya kader-kader parpol yang berada di pemerintahan mampu bersinergi," pungkasnya.
Pengamat ekonomi, Jeffry Wurangian mengatakan, banjir menyebabkan beberapa jalur menuju dan di dalam kota Jakarta terputus. Terhambatnya arus lalu lintas memperparah laju ekonomi Jakarta.
"Pemerintah daerah dan pusat harus pro aktif dengan kenyataan di lapangan. Masalah banjir harus ditanggung bersama, jangan sampai menghambat laju barang dari luar Jakarta," kata Jeffry, Selasa (14/1/2014).
Dia mengingatkan, potensi besarnya kerugian secara ekonomi yang harus ditanggung Jakarta akibat banjir kali ini. Menurutnya, banjir terjadi akibat tata kota Jakarta yang cenderung semrawut.
"Seharusnya wilayah-wilayah yang menjadi sentra ekonomi di ibu kota sudah dapat bebas dari banjir. Paling tidak, ada sistem penanggulangan untuk bencana, seperti banjir," tambah dia.
Hal senada dikatakan Tiurlan Simatupang. Perempuan yang menjabat Kepala Auditoriat BUMN saat menjadi anggota BPK ini menilai dampak banjir di ibu kota cukup serius. Menurutnya, banjir telah menghentikan aktivitas beberapa pelaku ekonomi.
"Jelas kerugiannya besar sekali. Lihat saja berapa banyak orang yang tidak bisa masuk kerja. Dan jangan lupakan UKM yang berbasis industri rumah," kata Tiurlan.
Dia mengatakan, hampir seluruh lapisan masyarakat kegiatan ekonominya terganggu. "Persoalan banjir membutuhkan waktu yang lama untuk menyelesaikannya. Seharusnya kader-kader parpol yang berada di pemerintahan mampu bersinergi," pungkasnya.
(izz)
Explore More