Tawarkan pertumbuhan konsisten, PNBS layak dicermati

Rabu, 15 Januari 2014 - 16:40 WIB
Tawarkan pertumbuhan...
Tawarkan pertumbuhan konsisten, PNBS layak dicermati
A A A
Sindonews.com - Hadirnya PT Bank Panin Syariah Tbk (PNBS) sebagai bank syariah pertama yang melakukan penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) dan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) dipandang sebagai pembuka awal tahun yang cukup menarik untuk dicermati.

Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya menerangkan, dengan hadirinya PNBS sebagai emiten perbankan berbasis syariah memberi arti tersendiri bagi pasar modal Tanah Air.

"Ini menarik karena kan sebelumnya investor yang muslim itu tidak boleh beli portofolio saham yang berbasis bank. Tapi dengan hadirnya panin syariah ini, jadi investor punya pilihan untuk masuk di bank. Saham ini juga satu-satunya emiten berbasis syariah yang masuk bursa," kata William kepada Sindonews, Rabu (15/1/2014).

Sebagai saham berbasis syariah, William menuturkan, PNBS menawarkan pertumbuhan investasi yang konsisten kendati tidak begitu agresif. Hal itu sebagai konsekuensi dari metode bisnis yang dijalankan perusahaan berbasis syariah ini.

"Untuk pergerakan sahamnya sendiri memang tidak terlalu agresif karena biasanya perusahaan berbasis syariah cenderung menjaga pertumbuhannya. Tapi yang menarik, saham ini pertumbuhannya konsisten, naiknya step by step," papar dia.

Sementara dari sisi kinerja, William mengatakan bahwa saham PNBS sangat menarik untuk dicemati.

"Karena dia (Panin Syariah) kan tidak merubah susunan pendanaan IPO-nya. Artinya dia cukup konsisten. Apalagi sebagian besar dana IPO digunakan untuk investasi di pembiayaan haji dan setiap tahun kan pendanaan haji itu meningkat. Jadi, ini jelas perkembangannya bisa kita lihat (terukur)," tutur dia.

Pada saat IPO, PNBS melepas 4,75 miliar saham atau 48,72 persen dari modal ditetepkan dan disetor penuh perseroan, dengan harga penawaran Rp100 per lembar saham.

Adapun, target dana IPO mencapai Rp475 miliar. Dana hasil IPO tersebut akan dialokasikan sekitar 20 persen ini untuk pengembangan jaringan berupa penambahan kantor jaringan dan 80 persen sebagai modal kerja perseroan guna memperkuat struktur pendanaan jangka panjang dalam rangka mendukung ekspansi pembiayaan.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6757 seconds (0.1#10.140)