Harga emas global menuju penurunan
A
A
A
Sindonews.com - Setelah tahun baru, emas menuju penurunan mingguan pertama dalam empat pekan didorong serangkaian data ekonomi AS yang kuat memicu kekhawatiran Federal Reserve (Fed) akan melanjutkan rencana pengurangan stimulus.
Meskipun pembelian logam mulia di China kuat mendukung harga pada Jumat (17/1/2014), ditekan dolar AS (USD) lebih kuat, namun logam mengarah pada penurunan 0,5 persen pekan ini.
Dilansir dari Financial Express, Sabtu (18/1/2014), spot emas sedikit turun USD1,241.90 per ons pada pukul 06.39 EST. Sementara emas berjangka AS untuk Februari naik sebesar 0,1 persen di angka USD1.241,40 per ons.
Permintaan diredam India, menyusul tindakan keras pemerintah untuk memangkas defisit perdagangan, dengan membatasi impor logam mulia.
Menurut analis, meskipun pembelian di China kuat menjelang Tahun Baru Imlek, membantu reli tahun ini, namun tapering off stimulus moneter dengan tanda-tanda bahwa ekonomi AS mengalami pemulihan akan mengurangi daya tarik emas sebagai aset safe-haven, terutama di saat inflasi rendah.
Data terbaru AS menunjukkan bahwa jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim baru tunjangan pengangguran telah berkurang selama seminggu berturut-turut, mencerminkan bahwa penurunan tajam dalam pertumbuhan pekerjaan bulan lalu bersifat sementara, dipicu cuaca yang sangat dingin.
Sejauh ini, pembelian di China dalam beberapa pekan terakhir menjelang liburan Tahun Baru Imlek, pada 31 Januari, mencegah penurunan tajam harga emas.
"Namun, kami memperkirakan ini akan memudar dalam beberapa pekan mendatang setelah Tahun Baru Imlek berlalu, menyebabkan mundurnya harga emas dalam jangka pendek," kata analis ANZ, dalam catatannya.
Meskipun pembelian logam mulia di China kuat mendukung harga pada Jumat (17/1/2014), ditekan dolar AS (USD) lebih kuat, namun logam mengarah pada penurunan 0,5 persen pekan ini.
Dilansir dari Financial Express, Sabtu (18/1/2014), spot emas sedikit turun USD1,241.90 per ons pada pukul 06.39 EST. Sementara emas berjangka AS untuk Februari naik sebesar 0,1 persen di angka USD1.241,40 per ons.
Permintaan diredam India, menyusul tindakan keras pemerintah untuk memangkas defisit perdagangan, dengan membatasi impor logam mulia.
Menurut analis, meskipun pembelian di China kuat menjelang Tahun Baru Imlek, membantu reli tahun ini, namun tapering off stimulus moneter dengan tanda-tanda bahwa ekonomi AS mengalami pemulihan akan mengurangi daya tarik emas sebagai aset safe-haven, terutama di saat inflasi rendah.
Data terbaru AS menunjukkan bahwa jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim baru tunjangan pengangguran telah berkurang selama seminggu berturut-turut, mencerminkan bahwa penurunan tajam dalam pertumbuhan pekerjaan bulan lalu bersifat sementara, dipicu cuaca yang sangat dingin.
Sejauh ini, pembelian di China dalam beberapa pekan terakhir menjelang liburan Tahun Baru Imlek, pada 31 Januari, mencegah penurunan tajam harga emas.
"Namun, kami memperkirakan ini akan memudar dalam beberapa pekan mendatang setelah Tahun Baru Imlek berlalu, menyebabkan mundurnya harga emas dalam jangka pendek," kata analis ANZ, dalam catatannya.
(dmd)