Jepang klaim ekonomi pulih dari krisis keuangan global
A
A
A
Sindonews.com - Pemerintah Jepang melaporkan ekonomi untuk pertama kalinya telah pulih sejak krisis keuangan global melanda pada 2008. Hal ini seiring dengan ambisi Perdana Menteri Shinzo Abe yang bekerja keras menghidupkan kembali pertumbuhan.
"Ekonomi Jepang pulih pada kecepatan yang moderat. Mengenai prospek jangka pendek, perekonomian diperkirakan akan berada pada tren pemulihan dari peningkatan pendapatan rumah tangga dan investasi bisnis. Sementara ekspor bergerak menuju keuntungan," kata pihak pemerintah, seperti dilansir Arab Times, Sabtu (18/1/2014).
Kebijakan ekonomi Abe, yang dijuluki Abenomics, membantu melemahkan yen sebagai kabar baik bagi eksportir karena membuat mereka lebih kompetitif di luar negeri dan menambah nilai keuntungan yang dipulangkan. Abe telah bersumpah untuk menaklukkan tahun deflasi, yang membuat konsumen enggan berbelanja hingga menyakiti produsen.
Data pada November 2013 menunjukkan kenaikan harga sebesar 1,2 persen, laju tercepat dalam lima tahun dan bergerak lebih dekat dari target ambisius Bank Sentral Jepang (Bank of Japan/BoJ) inflasi 2,0 persen.
Analis meragukan BoJ dalam waktu dua tahun mampu memenuhi target tersebut. Mereka melihat kenaikan pajak penjualan pada April mendatang akan membuat pemulihan tergelincir.
"Bank of Japan kemungkinan akan menunggu sampai paruh kedua tahun ini sebelum mengumumkan stimulus moneter lebih lanjut. Hal ini memungkinkan dewan mengukur bagaimana perekonomian telah melewati konsumsi kenaikan pajak April ini," kata analis Capital Economics, berbasis di London.
"Ekonomi Jepang pulih pada kecepatan yang moderat. Mengenai prospek jangka pendek, perekonomian diperkirakan akan berada pada tren pemulihan dari peningkatan pendapatan rumah tangga dan investasi bisnis. Sementara ekspor bergerak menuju keuntungan," kata pihak pemerintah, seperti dilansir Arab Times, Sabtu (18/1/2014).
Kebijakan ekonomi Abe, yang dijuluki Abenomics, membantu melemahkan yen sebagai kabar baik bagi eksportir karena membuat mereka lebih kompetitif di luar negeri dan menambah nilai keuntungan yang dipulangkan. Abe telah bersumpah untuk menaklukkan tahun deflasi, yang membuat konsumen enggan berbelanja hingga menyakiti produsen.
Data pada November 2013 menunjukkan kenaikan harga sebesar 1,2 persen, laju tercepat dalam lima tahun dan bergerak lebih dekat dari target ambisius Bank Sentral Jepang (Bank of Japan/BoJ) inflasi 2,0 persen.
Analis meragukan BoJ dalam waktu dua tahun mampu memenuhi target tersebut. Mereka melihat kenaikan pajak penjualan pada April mendatang akan membuat pemulihan tergelincir.
"Bank of Japan kemungkinan akan menunggu sampai paruh kedua tahun ini sebelum mengumumkan stimulus moneter lebih lanjut. Hal ini memungkinkan dewan mengukur bagaimana perekonomian telah melewati konsumsi kenaikan pajak April ini," kata analis Capital Economics, berbasis di London.
(dmd)