PLN genjot penyerapan BBN untuk pembangkit

Senin, 20 Januari 2014 - 16:19 WIB
PLN genjot penyerapan BBN untuk pembangkit
PLN genjot penyerapan BBN untuk pembangkit
A A A
Sindonews.com - PT PLN (Persero) menggenjot penyerapan bahan bakar nabati (BBN) jenis biodiesel untuk pembangkit listriknya. Hal itu diwujudkan dengan menggandeng beberapa perusahaan untuk memasok BBN ke pembangkit miliknya.

Direktur Utama PLN Nur Pamudji mengatakan, terdapat tiga perusahaan yang akan memasok Prossesed Palm Oil atau BBN ke PLN. Perusahaan itu, yakni PT Sinar Mas Agro Resources (Smart), PT Wilmar Nabati Indonesia dan PT Wilmar Cahaya Indonesia.

“Tadinya banyak perusahaan yang sudah diajak, tapi baru tiga perusahaan yang telah menyatakan kesiapannya. Ke depan akan menyusul dari grup Astra,” tutur dia dalam acara penandatangan pembelian BBN dengan tiga perusahaan tersebut di Kantor PLN, Jakarta, Senin (20/1/2014).

Dia menjelasakan, untuk PT Smart Tbk akan memasok BBN sebanyak 3.320 ton untuk pembangkit listrik di Sumatera Utara. Sedangkan PT Wilmar Cahaya memasok 2.500 ton BBN untuk provinsi Kalimantan Barat dan PT Wilmar Nabati memasok 1.250 ton BBN untuk pembangkit listrik di Riau.

“Dalam satu tahun, realisasi sudah selesai. Tahun depan sudah beroperasi pembangkit menggunakan BBN dengan invetasi keseluruhan sebesar Rp8 miliar di tiga provinsi yang berlokasi di tujuh kota,” jelas Pamudji.

Di tempat sama, Chairman PT Smart Tbk Frangky O Wijaya mengakui bahwa kerja sama ini kali pertama dilakukan bersama PLN. Pasalnya, selama ini Smart selalu megalokasikan BBN untuk diekspor daripada untuk memenuhi kebutuhan domestik.

“Seandainya kita mempunyai kapasitas BBN 12,5 kiloliter (kl), maka yang dipasok ke dalam negeri hanya sebesar 2,25 kl karena permintaan di domestik masih kecil sekali,” kata dia.

Dia menejelaskan bahwa BBN tidak disubsidi oleh pemerintah, sehingga efisien bagi PLN. Apabila, kebutuhan domestik meningkat maka akan mendongkrak harga minyak sawit mentah (CPO) di pasar global.

“Secara otomatis akan menguntunhkan produsen,” ujar dia.

Dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2014, konsumsi BBM PLN sebesar 6,1 juta kl. Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM Rida Mulyana mengatakan, PLN memiliki kapasitas pembangkit hingga 5 giga watt (GW), yakni pembankit listrik tenaga disesel (PLTD), sehingga berpotensi besar untuk menyerap BBN.

“Dengan mandatori 10 persen campuran BBN ini, penyerapan BBN bisa mencapai 3 juta kl,” kata dia.

Sementara itu, Kepala Divisi BBM dan Gas PLN Suryadi Mardjoeki mengatakan, kesiapannya menurunkan target penggunaan konsumsi BBM tahun ini sebesar 5 juta kl. Hal itu karena berkurangnya konsumsi BBM untuk pembangkit listrik di Pulau Jawa dan Bali.

“Kami siap-siap untuk bisa mengejar target konsumsi BBM 5 juta kl,” kata dia.

Berdasarkan data RAPBN 2014, target konsumsi BBM 6,1 juta kl terdiri dari jenis High Speed Diesel (HSD) sebesar 4,5 juta kl dan Marine Fuel Oil (MFO) sebesar 1,6 juta kl. Jumlah itu menurun dari target konsumsi BBM PLN pada APBNP 2013 sebesar 6,3 juta kl, terdiri dari HSD 4,9 juta kl dan MFO 1,4 juta kl.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7001 seconds (0.1#10.140)