Harga minyak dunia tertinggi dalam dua pekan
A
A
A
Sindonews.com - Harga minyak global hari ini berada di level tertinggi, dengan pasar didukung perkiraan permintaan minyak mentah yang lebih kuat.
Kontrak utama New York, minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Maret reli sebesar USD95,71 per barel, titik tertinggi sejak 3 Januari lalu. Kemudian mundur kembali ke USD95,39 per barel, lebih tinggi 42 sen dari tingkat penutupan pada Selasa (21/1/2014). Sementara minyak mentah Brent North Sea untuk Maret naik 66 sen menjadi USD107,39 per barel.
"Brent berjangka naik di atas USD107 pada Rabu, karena laporan prospek minyak mengindikasikan permintaan global akan meningkat lebih cepat pada tahun ini, karena pertumbuhan ekonomi di negara-negara industri mempercepat," kata analis Investec dalam sebuah catatan penelitian kepada klien, seperti dilansir dari AFP, Rabu (22/1/2013).
Untuk pertama kalinya selama hampir dua tahun, Dana Moneter Internasional (IMF) menaikkan proyeksi pertumbuhan global sebesar 0,1 persentase poin menjadi 3,7 persen pada 2014.
Optimisme outlook didorong pertumbuhan yang solid Amerika Serikat (AS) setelah negara-negara lain juga menjauh dari anggaran penghematan. Badan Energi Internasional (IEA) juga mengangkat prediksi permintaan minyak global, yang tergantung pada kekuatan ekonomi dunia.
Analis United Overseas Bank (UOB) menyebutkan, harga minyak juga terangkat revisi ke atas pertumbuhan global 2014 oleh IMF dan (setelah) Badan Energi Internasional menaikkan prediksi pertumbuhan konsumsi minyak tahun ini.
Pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat menunjukkan permintaan yang lebih besar untuk minyak mentah karena kegiatan ekonomi diperkirakan lebih tinggi.
Kontrak utama New York, minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Maret reli sebesar USD95,71 per barel, titik tertinggi sejak 3 Januari lalu. Kemudian mundur kembali ke USD95,39 per barel, lebih tinggi 42 sen dari tingkat penutupan pada Selasa (21/1/2014). Sementara minyak mentah Brent North Sea untuk Maret naik 66 sen menjadi USD107,39 per barel.
"Brent berjangka naik di atas USD107 pada Rabu, karena laporan prospek minyak mengindikasikan permintaan global akan meningkat lebih cepat pada tahun ini, karena pertumbuhan ekonomi di negara-negara industri mempercepat," kata analis Investec dalam sebuah catatan penelitian kepada klien, seperti dilansir dari AFP, Rabu (22/1/2013).
Untuk pertama kalinya selama hampir dua tahun, Dana Moneter Internasional (IMF) menaikkan proyeksi pertumbuhan global sebesar 0,1 persentase poin menjadi 3,7 persen pada 2014.
Optimisme outlook didorong pertumbuhan yang solid Amerika Serikat (AS) setelah negara-negara lain juga menjauh dari anggaran penghematan. Badan Energi Internasional (IEA) juga mengangkat prediksi permintaan minyak global, yang tergantung pada kekuatan ekonomi dunia.
Analis United Overseas Bank (UOB) menyebutkan, harga minyak juga terangkat revisi ke atas pertumbuhan global 2014 oleh IMF dan (setelah) Badan Energi Internasional menaikkan prediksi pertumbuhan konsumsi minyak tahun ini.
Pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat menunjukkan permintaan yang lebih besar untuk minyak mentah karena kegiatan ekonomi diperkirakan lebih tinggi.
(dmd)