Selamatkan perusahaan, Merpati gandeng dua investor
A
A
A
Sindonews.com - PT Merpati Nusantara Airlines (MNA) telah melakukan penandatangan perjanjian Kerja Sama Operasi (KSO) dengan dua investor. Hal ini sesuai dengan rencana kerja (bussines plan) untuk menyelamatkan perusahaan.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mengatakan, maskapai pelat merah tersebut memang telah melakukan penandatanganan KSO dengan dua perusahaan.
Perusahaan tersebut merupakan perusahaan swasta yang berasal dari Indonesia. Menurut dia, hal ini sejalan dengan business plan yang telah diputuskan oleh pemerintah dalam rangka menyelamatkan Merpati dari utang yang dimiliki.
"Tadi malam Merpati sudah melakukan penandatanganan KSO dengan perusahaan swasta Indonesia, nama perusahaannya PT Bentang Persada Gemilang dan PT Amagedon," kata Dahlan di Jakarta, Kamis (23/1/2014).
Selain itu, Dahlan menjelaskan, Merpati juga sedang menyelesaikan pembuatan anak usaha yang bernama Merpati Aviation Service. Adapun anak usaha Merpati tersebut nantinya akan mencari modal pengoperasian Merpati.
"Anak usaha ini akan menyediakan modal kerja dan sistem perbaikan Merpati, perseroan memang harus menunggu prosesnya," jelas dia.
Mantan Direktur Utama Perusahaan Listrik Negara (PLN) itu juga mengungkapkan, untuk tahap selanjutnya dia akan menyerahkan urusan Merpati kepada jajaran direksi. Pasalnya, jajaran direksi Merpati telah melakukan penandatanganan KSO dan membuat anak usaha yang telah sesuai roadmap plan business Merpati yang sebelumnya telah disetujui oleh Kementerian BUMN.
"Kita serahkan kepada direksi karena direksi menyadari roadmap itu bisa dijalani. Yang jelas, jangan mengorbankan faktor keamanan. Intinya direksi sekarang kita percaya penuh karena roadmap itu dikerjakan dengan baik," tutur Dahlan.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mengatakan, maskapai pelat merah tersebut memang telah melakukan penandatanganan KSO dengan dua perusahaan.
Perusahaan tersebut merupakan perusahaan swasta yang berasal dari Indonesia. Menurut dia, hal ini sejalan dengan business plan yang telah diputuskan oleh pemerintah dalam rangka menyelamatkan Merpati dari utang yang dimiliki.
"Tadi malam Merpati sudah melakukan penandatanganan KSO dengan perusahaan swasta Indonesia, nama perusahaannya PT Bentang Persada Gemilang dan PT Amagedon," kata Dahlan di Jakarta, Kamis (23/1/2014).
Selain itu, Dahlan menjelaskan, Merpati juga sedang menyelesaikan pembuatan anak usaha yang bernama Merpati Aviation Service. Adapun anak usaha Merpati tersebut nantinya akan mencari modal pengoperasian Merpati.
"Anak usaha ini akan menyediakan modal kerja dan sistem perbaikan Merpati, perseroan memang harus menunggu prosesnya," jelas dia.
Mantan Direktur Utama Perusahaan Listrik Negara (PLN) itu juga mengungkapkan, untuk tahap selanjutnya dia akan menyerahkan urusan Merpati kepada jajaran direksi. Pasalnya, jajaran direksi Merpati telah melakukan penandatanganan KSO dan membuat anak usaha yang telah sesuai roadmap plan business Merpati yang sebelumnya telah disetujui oleh Kementerian BUMN.
"Kita serahkan kepada direksi karena direksi menyadari roadmap itu bisa dijalani. Yang jelas, jangan mengorbankan faktor keamanan. Intinya direksi sekarang kita percaya penuh karena roadmap itu dikerjakan dengan baik," tutur Dahlan.
(rna)