Ekspor Korea Selatan Januari 2014 tetap kuat

Sindonews.com - Ekspor Korea Selatan (Korseil) pada Januari 2014 mengalami penguatan, sebagai tanda pemulihan ekonomi di Uni Eropa dan Asia Tenggara mengimbangi risiko pelemahan yen.

Kementerian Perdagangan Korsel mencatat rata-rata ekspor per hari sebesar USD2,07 miliar, naik 8,9 persen dari tahun sebelumnya. Namun, untuk seluruh Januari ekspor datang di angka USD45,58 miliar on-year, turun 0,2 persen dari 2013, karena dua hari kerja lebih sedikit dibandingkan dengan tahun sebelumnya berkenaan libur Tahun Baru Imlek.

"Di belakang tren pemulihan ekonomi, ekspor ke Uni Eropa naik tajam serta pengiriman ke ASEAN dan China meningkat, dipimpin produk IT," kata Kementerian Perdagangan Korsel, seperti dilansir dari AFP, Sabtu (1/2/2014).

Ekspor ke Uni Eropa naik 24,7 persen, Asia Tenggara (ASEAN) 9,9 persen dan China meningkat 0,8 persen.

Sementara impor pada Januari mencapai USD44,85 miliar, turun 0,9 persen on-year, terutama karena impor minyak mentah yang lebih kecil. Hal ini membukukan surplus perdagangan Korsel menjadi USD735 juta, naik dari USD400 juta pada tahun sebelumnya.

"Sejak paruh kedua tahun lalu, tren kenaikan ekspor terus berlanjut. Ekspor untuk seluruh 2014 cenderung berubah berkat tren kuat pemulihan ekonomi di Amerika Serikat dan Eropa," ungkap Kementerian.

"Krisis di emerging market berasal dari tapering off stimulus Amerika Serikat adalah risiko penurunan ekspor (Korea Selatan), tapi dampaknya terbatas karena hanya menyumbang sebagian kecil dari ekspor negara itu," tambahnya.