Jiwasraya targetkan pertumbuhan premi 30%
A
A
A
Sindonews.com - PT Asuransi Jiwasraya menargetkan dapat menggenjot pendapatan premi tahun ini sebesar 30 persen menjadi Rp9,8 triliun. Salah satu strategi perseroan yaitu dengan memperkuat produk bancassurance dengan menggandeng perbankan.
Direktur Utama Jiwasraya, Hendrisman Rahim mengatakan, tahun ini perseroan menargetkan 20 persen atau Rp2 triliun disumbangkan produk bancassurance atau bekerja sama dengan bank. Pada 2013, perseroan berhasil mencatat premi hingga Rp1,59 triliun dari produk bancassurance.
"Kami optimis, mengincar pertumbuhan premi minimal 30 persen tahun ini. Hal ini didukung oleh bancassurance," ujar dia dalam jumpa pers di Jakarta, Senin (3/2/2014).
Perseroan telah menggandeng Bank Victoria dalam memasarkan produk endowment 'VIP Super Plan' yang dijamin dengan jangka waktu satu tahun. Produk ini akan menyasar nasabah premium karena menggabungkan asuransi jiwa dan produk investasi.
Investasi produk ini akan ditempatkan pada reksa dana atau obligasi dengan tingkat suku bunga yang tetap. "Manfaat proteksinya hingga Rp5 miliar dan jika dilanjutkan maka masih memberikan proteksi hingga lima tahun. Return dalam penjualan awal mencapai 10,5 persen dan ke depan akan dikoreksi mengikuti kondisi pasar," jelasnya.
Dia mengaku optimis ke depan permintaan pasar asuransi masih akan baik. Hal ini diperkuat dengan bermitra bersama bank, institusi keuangan yang jauh lebih besar dari asuransi.
"Kami menargetkan akan menggandeng dua bank lagi untuk menggenjot banccassurance. Produk unit link dan tradisional juga akan semakin dikembangkan. Setidaknya ada lima produk baru tahun ini," ujarnya.
Selain itu, lanjut dia, pihaknya akan meningkatkan kontribusi produk asuransi dengan premi berkala menjadi 60 persen. Saat ini, produk asuransi premi tunggal atau single premi masih dominan sebanyak 55 persen terhadap total pendapatan premi perusahaan.
Hal ini disebabkan penempatan dana produk asuransi jiwa dengan premi tunggal cenderung untuk jangka pendek. "Berbeda halnya dengan premi berkala yang berorientasi jangka panjang. Namun ini menandakan pasar segmen premium masih sangat tinggi," ujarnya.
Karena itu, pihaknya akan mendongkrak untuk merilis produk asuransi jiwa unitlink dan tradisional. Penjualan produknya akan melalui kerja sama perbankan.
"Kami mengandalkan employee benefit tahun ini. Mayoritas produk baru nantinya kemungkinan untuk melayani proteksi. Sedangkan satu disiapkan untuk asuransi mikro," pungkas Hendrisman.
Direktur Utama Jiwasraya, Hendrisman Rahim mengatakan, tahun ini perseroan menargetkan 20 persen atau Rp2 triliun disumbangkan produk bancassurance atau bekerja sama dengan bank. Pada 2013, perseroan berhasil mencatat premi hingga Rp1,59 triliun dari produk bancassurance.
"Kami optimis, mengincar pertumbuhan premi minimal 30 persen tahun ini. Hal ini didukung oleh bancassurance," ujar dia dalam jumpa pers di Jakarta, Senin (3/2/2014).
Perseroan telah menggandeng Bank Victoria dalam memasarkan produk endowment 'VIP Super Plan' yang dijamin dengan jangka waktu satu tahun. Produk ini akan menyasar nasabah premium karena menggabungkan asuransi jiwa dan produk investasi.
Investasi produk ini akan ditempatkan pada reksa dana atau obligasi dengan tingkat suku bunga yang tetap. "Manfaat proteksinya hingga Rp5 miliar dan jika dilanjutkan maka masih memberikan proteksi hingga lima tahun. Return dalam penjualan awal mencapai 10,5 persen dan ke depan akan dikoreksi mengikuti kondisi pasar," jelasnya.
Dia mengaku optimis ke depan permintaan pasar asuransi masih akan baik. Hal ini diperkuat dengan bermitra bersama bank, institusi keuangan yang jauh lebih besar dari asuransi.
"Kami menargetkan akan menggandeng dua bank lagi untuk menggenjot banccassurance. Produk unit link dan tradisional juga akan semakin dikembangkan. Setidaknya ada lima produk baru tahun ini," ujarnya.
Selain itu, lanjut dia, pihaknya akan meningkatkan kontribusi produk asuransi dengan premi berkala menjadi 60 persen. Saat ini, produk asuransi premi tunggal atau single premi masih dominan sebanyak 55 persen terhadap total pendapatan premi perusahaan.
Hal ini disebabkan penempatan dana produk asuransi jiwa dengan premi tunggal cenderung untuk jangka pendek. "Berbeda halnya dengan premi berkala yang berorientasi jangka panjang. Namun ini menandakan pasar segmen premium masih sangat tinggi," ujarnya.
Karena itu, pihaknya akan mendongkrak untuk merilis produk asuransi jiwa unitlink dan tradisional. Penjualan produknya akan melalui kerja sama perbankan.
"Kami mengandalkan employee benefit tahun ini. Mayoritas produk baru nantinya kemungkinan untuk melayani proteksi. Sedangkan satu disiapkan untuk asuransi mikro," pungkas Hendrisman.
(izz)