IHSG masih berpotensi reli di zona merah
A
A
A
Sindonews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini akan berada pada support 4.428-4.336 dan resistance 4.365-4.386.
Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada mengatakan, dengan pola teknikal yang terbentuk terlihat IHSG belum mampu bertahan di kisaran target support 4.370-4.379, sehingga potensi pelemahan masih ada.
"Di sisi lain pula, turunnya IHSG membuat utang gap 4.367-4.377, sehingga diharapkan setidaknya ada sentimen positif untuk membuat IHSG menutup utang tersebut dibandingkan harus kembali menutup sempurna utang gap 4.270-4.292," kata Reza, Rabu (5/2/2014).
Reza menjelaskan, IHSG pada perdagangan kemarin memang bergerak melemah seiring masih derasnya aksi profit taking. Apalagi, sejumlah laju bursa saham Asia yang buka masih menunjukkan pelemahan yang terimbas dari negatifnya laju bursa saham Amerika Serikat (AS) dan Eropa pasca merespon rilis sejumlah indeks manufaktur AS dan beberapa negara di Eropa yang mengalami perlambatan.
Masih merahnya pembukaan pasar saham Eropa dan aksi asing yang masih jualan benamkan IHSG, namun masih terbatas diimbangi dengan apresiasi tipis rupiah.
Sepanjang perdagangan Selasa (4/2/2014), IHSG menyentuh level tertinggi 4.367,30 jelang akhir sesi 1 dan menyentuh level terendah 4.320,78 di awal sesi 1 dan berakhir di level 4352,26.
Volume perdagangan turun dan nilai total transaksi naik. Investor asing mencatatkan nett sell dengan kenaikan nilai transaksi beli dan penurunan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett buy.
"Laju IHSG tidak jauh beda dari ulasan kami sebelumnya, di mana IHSG memberikan sinyal dan potensi pelemahan lanjutan. Untuk itu, meski pelemahan saat ini memberikan level entry yang menarik, namun tetap mewaspadai potensi pelemahan lanjutan," papar Reza.
Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada mengatakan, dengan pola teknikal yang terbentuk terlihat IHSG belum mampu bertahan di kisaran target support 4.370-4.379, sehingga potensi pelemahan masih ada.
"Di sisi lain pula, turunnya IHSG membuat utang gap 4.367-4.377, sehingga diharapkan setidaknya ada sentimen positif untuk membuat IHSG menutup utang tersebut dibandingkan harus kembali menutup sempurna utang gap 4.270-4.292," kata Reza, Rabu (5/2/2014).
Reza menjelaskan, IHSG pada perdagangan kemarin memang bergerak melemah seiring masih derasnya aksi profit taking. Apalagi, sejumlah laju bursa saham Asia yang buka masih menunjukkan pelemahan yang terimbas dari negatifnya laju bursa saham Amerika Serikat (AS) dan Eropa pasca merespon rilis sejumlah indeks manufaktur AS dan beberapa negara di Eropa yang mengalami perlambatan.
Masih merahnya pembukaan pasar saham Eropa dan aksi asing yang masih jualan benamkan IHSG, namun masih terbatas diimbangi dengan apresiasi tipis rupiah.
Sepanjang perdagangan Selasa (4/2/2014), IHSG menyentuh level tertinggi 4.367,30 jelang akhir sesi 1 dan menyentuh level terendah 4.320,78 di awal sesi 1 dan berakhir di level 4352,26.
Volume perdagangan turun dan nilai total transaksi naik. Investor asing mencatatkan nett sell dengan kenaikan nilai transaksi beli dan penurunan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett buy.
"Laju IHSG tidak jauh beda dari ulasan kami sebelumnya, di mana IHSG memberikan sinyal dan potensi pelemahan lanjutan. Untuk itu, meski pelemahan saat ini memberikan level entry yang menarik, namun tetap mewaspadai potensi pelemahan lanjutan," papar Reza.
(rna)