Wall Street ditutup berbalik melemah
A
A
A
Sindonews.com - Indeks di Wall Street pada perdagangan Rabu waktu setempat ditutup tergelincir dipicu variatifnya data ekonomi yang gagal mendorong penguatan pasar saham.
Dalam perdagangan saham yang fluktuatif, indeks S&P 500 mencapai sesi terendah 1.737,92 dan merupakan level terlemah sejak Oktober 2013, namun berhasil menguat dengan level tertinggi di 1.755,79.
Data ekonomi Amerika Serikat (AS) menjadi fokus investor setelah data manufaktur yang melemah, sehingga sempat membuat Wall Street terkoreksi dan memicu aksi jual saham pada awal pekan ini.
Sementara data yang dirilis pada Rabu memberi penjelasan kepada investor mengenai dampak cuaca yang ekstrim pada musim dingin ini terhadap ekonomi. Laporan tenaga kerja sektor swasta yang sedikit di bawah proyeksi menutup pertumbuhan sektor jasa pada Januari 2014.
"Data hari ini hampir menambah kebingungan dan ketidakpastian, apa sebenarnya yang harus kita yakini, apakah yang berhubungan dengan cuaca atau tidak," kata Senior Technical Strategist Schaeffer's Investment Research Ryan Detrick seperti dilansir Reuters, Kamis (6/2/2014).
Selain itu, investor juga mengkhawatiran bahwa data ekonomi lain yang melemah bisa menjadi indikasi dari masalah ekonomi makro yang lebih besar.
Indeks Dow Jones ditutup tergelincir 5,01 poin atau 0,03 persen ke 15.440,23; S&P 500 turun 3,56 poin atau 0,20 persen ke 1.751,64 dan Nasdaq melemah 19,968 poin atau 0,50 persen ke 4.011,552.
Dalam perdagangan saham yang fluktuatif, indeks S&P 500 mencapai sesi terendah 1.737,92 dan merupakan level terlemah sejak Oktober 2013, namun berhasil menguat dengan level tertinggi di 1.755,79.
Data ekonomi Amerika Serikat (AS) menjadi fokus investor setelah data manufaktur yang melemah, sehingga sempat membuat Wall Street terkoreksi dan memicu aksi jual saham pada awal pekan ini.
Sementara data yang dirilis pada Rabu memberi penjelasan kepada investor mengenai dampak cuaca yang ekstrim pada musim dingin ini terhadap ekonomi. Laporan tenaga kerja sektor swasta yang sedikit di bawah proyeksi menutup pertumbuhan sektor jasa pada Januari 2014.
"Data hari ini hampir menambah kebingungan dan ketidakpastian, apa sebenarnya yang harus kita yakini, apakah yang berhubungan dengan cuaca atau tidak," kata Senior Technical Strategist Schaeffer's Investment Research Ryan Detrick seperti dilansir Reuters, Kamis (6/2/2014).
Selain itu, investor juga mengkhawatiran bahwa data ekonomi lain yang melemah bisa menjadi indikasi dari masalah ekonomi makro yang lebih besar.
Indeks Dow Jones ditutup tergelincir 5,01 poin atau 0,03 persen ke 15.440,23; S&P 500 turun 3,56 poin atau 0,20 persen ke 1.751,64 dan Nasdaq melemah 19,968 poin atau 0,50 persen ke 4.011,552.
(rna)