Nikel dominasi ekspor Sulsel

Kamis, 06 Februari 2014 - 16:59 WIB
Nikel dominasi ekspor...
Nikel dominasi ekspor Sulsel
A A A
Sindonews.com - Nikel masih mendominasi ekspor Sulawesi Selatan (Sulsel) sepanjang 2013. Dari total nilai ekspor USD1,575 miliar, komoditas ini menyumbang sebesar USD921,89 juta.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulsel Nursalam Dalle mengungkapkan, dominasi nikel di tahun lalu menunjukkan jika salah satu raw mineral ini menjadi sektor andalan Sulsel. Namun, pihaknya yakin dengan penerapan UU Minerba tidak akan terlalu berpengaruh banyak pada ekspor Sulsel tahun ini.

"Kita kan sudah punya smelter di PT Vale. Yang terpengaruh besar itu pertambangan di pulau Sulawesi secara umum. Tapi dampaknya terhadap defisit transaksi berjalan pasca penerapan UU ini di Sulsel sejauh ini belum kami hitung," ungkapnya, Kamis (6/2/2014).

Selain nikel, komoditas ekspor terbesar di Sulsel disumbang oleh kakao sebesar USD241,66 juta, disusul ikan dan udang dengan nilai USD241,66 juta.

Menurutnya, jika dibanding pencapaian ekspor dan total nilai impor barang yang masuk ke Sulsel, maka daerah ini mengalami surplus. Adapun total nilai impor sebesar USD1,293 miliar yang didominasi gandum-ganduman dengan nilai USD185,84 juta.

Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sulsel menargetkan peningkatan nilai ekspor tahun ini sebesar 15 persen dibanding pencapaian 2013.

Pelaksana Tugas (Plt) Kadisperindag Sulsel, Hadi Basalamah mengatakan, untuk mencapai target, pihaknya masih akan fokus pada komoditi andalan, yakni kakao butter dan kakao powder serta agribisnis sektor perikanan dan perkebunan lain seperti kopi, ikan dan rumput laut.

"Kontribusi sektor ini cukup besar. Market sharenya masing-masing 14 dan 60 persen. Kalau dari 2012 ke 2013 peningkatan nilai ekspor 3,57 persen, maka 2014 meningkat 15 persen," katanya.

Selain itu, pihaknya tidak hanya fokus pada Amerika Serikat, Jepang, China , Malaysia, dan Singapura, tetapi juga akan menyasar pasar baru yakni Timur Tengah dan Eropa Timur. Apalagi, ekspor perdana tahun ini telah dilakukan seperti udang beku, telur ikan terbang, gurita beku, ikan beku, dan rumput laut yang mencapai USD27 juta.

Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo mengatakan, Sulsel akan terus menggiatkan ekspor ke sejumlah negara di seluruh dunia. Hal ini dilakukan dalam rangka menjaga stabilitas ekonomi di tengah kondisi perekonomian yang terpuruk akibat melemahnya nilai tukar rupiah terhadap USD.

"Aktivitas ekspor yang menggeliat di Sulsel belakangan ini dimaksudkan untuk menegaskan peran penting Sulsel sebagai pilar ekonomi nasional di Indonesia," ujarnya.

Gubernur dua periode ini menjelaskan, sejumlah ekspor yang dilakukan belakangan ini merupakan bukti atas keamanan yang terus terjaga di Sulsel, meski terjadi kepanikan masyarakat di sejumlah daerah.

Hal ini juga menunjukkan bahwa sebuah daerah yang aman, private sektornya berjalan dengan baik, dan pemerintah yang terus peduli untuk mendorong iklim ekonomi kondusif yang akan menunjukkan akselerasi ekonomi yang baik.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8051 seconds (0.1#10.140)