Bosowa jajaki kerja sama dengan Ukraina bangun smelter

Kamis, 13 Februari 2014 - 15:47 WIB
Bosowa jajaki kerja...
Bosowa jajaki kerja sama dengan Ukraina bangun smelter
A A A
Sindonews.com - PT Bosowa Corporindo menjajaki kemungkinan kerja sama dengan perusahaan asal Ukraina, SE UkrRTC Energostal dalam pembangunan smelter nikel di Kabupaten Jeneponto.

Direktur Bosowa Resources, Munafri Arifuddin mengatakan, Ukraina merupakan pusat sains di Rusia. Sehingga diharapkan dengan pertemuan awal yang dilakukan hari ini (kemarin), dapat dilanjutkan dengan pertemuan lanjutan untuk membicarakan bentuk kerja sama.

"Bosowa menuju arah industrialisasi. Karena itu, kita perlu bekerja sama dengan negara maju. Rencananya kami akan melakukan kunjungan balasan untuk melihat langsung teknologi mereka," katanya, Kamis (13/2/2014).

Rencanaya, kata dia, proyek dengan nilai investasi Rp2 triliun ini akan mulai di groundbreaking pada April. Pemurnian nikel tersebut akan berkapasitas 25 ribu ton nikel per tahun.

"Kenapa pembangunan di lakukan di Jeneponto karena di sana kami telah memiliki PLTU. Rencananya juga akan dilakukan penambahan kapasitas 250 megawatt sehingga memiliki grade yang kuat," ujarnya.

Pembangunan smelter akan dilakukan di atas lahan seluas 100 hektare. Bosowa akan mengembangkan berbagai fasilitas demi menunjang pabrik seperti transportasi bahan baku, pelabuhan, pengeringan, proses calsener (mengeluarkan air dari bahan baku) serta proses pemurnian atau memisahkan nikel dari limbah.

Pembangunan pabrik tersebut sekaligus menjadi komitmen Bosowa dalam mendukung UU Minerba dan melakukan pemanfaatan bahan baku mineral melalui pengolahan dalam negeri bukan dalam bentuk ekspor bahan mentah.

Sementara, Ambassador of Ukraine HE Mr Volodymyr Pakhil berharap adanya kerja sama yang erat antara kedua negara yang salah satunya ditandai oleh kerja sama Bosowa dan Energostal.

Dia optimis masa depan kerja sama ini akan berlanjut tidak hanya untuk pembangunan smelter, tetapi berkembang ke bidang lain. Ukraina sebutnya memiliki teknologi maju di berbagai bidang.

Seperti bidang energi turbin dan generator untuk industri di Indonesia, alat-alat hasil produksi manufaktur berat serta teknologi pertanian.

"Nanti setelah MoU akan dilakukan baru kita lihat bentuk investasinya seperti apa. Misalnya dengan teknologi. Yang pasti kami sangat senang jika kerja sama ini bisa terjalin," pungkasnya.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0917 seconds (0.1#10.140)