Serapan dana IPO Semen Baruraja masih minim

Selasa, 18 Februari 2014 - 17:25 WIB
Serapan dana IPO Semen Baruraja masih minim
Serapan dana IPO Semen Baruraja masih minim
A A A
Sindonews.com – PT Semen Baturaja (Persero) Tbk (SMBR) mengungkapkan hingga saat ini serapan dana penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) baru mencapai Rp9,5 miliar atau 0,75 persen dari total dana IPO perseroan sebesar Rp1,26 triliun.

Corporate Secretary Semen Baturaja Zulfikri Subli mengatakan, serapan dana IPO yang telah terpakai digunakan perseroan untuk pengadaan lahan pembangunan pabrik baru, yaitu Baturaja II yang lokasinya berdekatan dengan pabrik lama di Baturaja, Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan.

"Dana IPO baru terpakai kurang lebih Rp9,5 miliar, sedangkan sisanya sekitar Rp1,258 triliun akan digunakan untuk pengadaan lahan, pembelian mesin dan peralatan pabrik baru yaitu Baturaja II," kata Zulfikri kepada Sindonews di Jakarta, Selasa (18/2/2014).

Lebih lanjut dia menjelaskan, masih minimnya serapan dana IPO perseroan yang telah diterima sejak Juni 2013 disebabkan saat ini pembangunan pabrik tersebut masih dalam tahap proses tender. Zulfikri memproyeksikan, pengerjaan pabrik baru berkapasitas produksi 1,85 juta ton pertahun ini akan mulai dilaksanakan pembangunannya pada akhir semester I/2014.

"Pemenang tender belum ditentukan, karena sedang dalam proses. Kami perkirakan mulai dibangun pada akhir semester I/2014 dan diharapkan dapat selesai pada kuartal IV/2016. Penggunaan dana IPO dilaksanakan secara pertahap dan seluruhnya akan digunakan untuk proyek Baturaja II," tutur dia.

Produsen semen plat merah tersebut telah melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak 28 Juni 2013 lalu dan meraup dana segar Rp1,3 triliun. Namun, setelah dikurangi biaya penawaran umum sebesar Rp43,3 miliar, raupan hasil bersih perusahaan yang berbasis di Palembang, Sumatra Selatan, itu mencapai Rp1,26 triliun.

Rencananya, dana IPO itu akan digunakan untuk sejumlah rencana bisnis perseroan, seperti pengadaan dan pengembangan lahan tambang Rp316,4 miliar, pembelian mesin dan peralatan utama Rp886,03 miliar, serta pembelian peralatan elektronik, otomasi dan otomasi mesin dan desain Rp63,28 miliar.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6042 seconds (0.1#10.140)