BBRM siapkan USD4 juta untuk buyback saham
A
A
A
Sindonews.com - PT Pelayaran Nasional Bina Buana Raya Tbk (BBRM) menyiapkan dana sebesar USD4 juta untuk melakukan pembelian kembali saham (buyback) sebanyak-banyaknya 250 juta saham di publik.
Dalam keterangan persreoan di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (24/2/2014) dijelaskan bahwa buyback saham sekitar 6,6 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan akan dilakukan secara bertahap mulai 25 Maret 2014-24 September 2015.
Dengan aksi korporasi ini, perseroan memperkirakan akan menyebabkan aktiva, ekuitas dan laba menurun. Namun, perseroan optimis transaksi tersebut tidak akan memberikan dampak negatif terhadap kegiatan usaha perseroan.
Berdasarkan asumsi tersebut, jumlah aset peseroan akan berkurang menjadi USD160,27 juta dari USD164,27 juta, laba tahun berjalan menjadi USD5,5 juta dari USD5,42 juta dan ekuitas menjadi USD71,51 juta dari USD75,51 juta.
Dalam aksi korporasi ini, perseroan telah menunjuk PT Equity Securities Indonesia. Sementara saham hasil buyback, rencananya akan disimpan sebagai treasury stock dalam jangka waktu tidak lebih dari 3 tahun, namun perseroan dapat menjualnya sewaktu-waktu jika harganya telah meningkat.
Sementara itu, perseroan sepanjang tahun lalu mencatat penurunan laba bersih sebesar 23,4 persen menjadi USD5,5 juta dibanding tahun sebelumnya USD7,01 juta.Turunnya laba bersih tersebut karena meningkatnya beban langsung perseroan, meski pada tahun lalu pendapatan mencatat kenaikan.
Pendapatan perseroan naik 8,66 persen menjadi USD37,28 juta dari USD34,31 juta. Namun, beban langsung meningkat mencapai 30,73 persen menjadi USD23,74 juta dibanding tahun sebelumnya USD18,16 juta. Hal ini menyebabkan laba bruto menyusut menjadi USD13,54 juta dari USD16,15 juta.
Di samping itu, beban usaha juga mengalami kenaikan menjadi USD2,66 juta dari USD1,73 juta, sehingga menyebabkan laba usaha tergerus menjadi USD10,61 juta dari tahun sebelumnya USD12,48 juta.
Harga saham BBRM pagi tadi dibuka sama dengan harga penutupan perdagangan akhir pekan lalu di Rp158 per saham. Sementara pukul 15.00 WIB, harga saham perseroan melemah 1 poin menjadi Rp157 per saham.
Dalam keterangan persreoan di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (24/2/2014) dijelaskan bahwa buyback saham sekitar 6,6 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan akan dilakukan secara bertahap mulai 25 Maret 2014-24 September 2015.
Dengan aksi korporasi ini, perseroan memperkirakan akan menyebabkan aktiva, ekuitas dan laba menurun. Namun, perseroan optimis transaksi tersebut tidak akan memberikan dampak negatif terhadap kegiatan usaha perseroan.
Berdasarkan asumsi tersebut, jumlah aset peseroan akan berkurang menjadi USD160,27 juta dari USD164,27 juta, laba tahun berjalan menjadi USD5,5 juta dari USD5,42 juta dan ekuitas menjadi USD71,51 juta dari USD75,51 juta.
Dalam aksi korporasi ini, perseroan telah menunjuk PT Equity Securities Indonesia. Sementara saham hasil buyback, rencananya akan disimpan sebagai treasury stock dalam jangka waktu tidak lebih dari 3 tahun, namun perseroan dapat menjualnya sewaktu-waktu jika harganya telah meningkat.
Sementara itu, perseroan sepanjang tahun lalu mencatat penurunan laba bersih sebesar 23,4 persen menjadi USD5,5 juta dibanding tahun sebelumnya USD7,01 juta.Turunnya laba bersih tersebut karena meningkatnya beban langsung perseroan, meski pada tahun lalu pendapatan mencatat kenaikan.
Pendapatan perseroan naik 8,66 persen menjadi USD37,28 juta dari USD34,31 juta. Namun, beban langsung meningkat mencapai 30,73 persen menjadi USD23,74 juta dibanding tahun sebelumnya USD18,16 juta. Hal ini menyebabkan laba bruto menyusut menjadi USD13,54 juta dari USD16,15 juta.
Di samping itu, beban usaha juga mengalami kenaikan menjadi USD2,66 juta dari USD1,73 juta, sehingga menyebabkan laba usaha tergerus menjadi USD10,61 juta dari tahun sebelumnya USD12,48 juta.
Harga saham BBRM pagi tadi dibuka sama dengan harga penutupan perdagangan akhir pekan lalu di Rp158 per saham. Sementara pukul 15.00 WIB, harga saham perseroan melemah 1 poin menjadi Rp157 per saham.
(rna)