Pefindo: Peringkat Pupuk Sriwidjaja AA+
A
A
A
Sindonews.com - PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menetapkan peringkat idAA+ kepada PT Pupuk Sriwidjaja Palembang dengan prospek stabil.
Analis Pefindo Mega Nugroho mengatakan, peringkat tersebut mencerminkan dukungan yang kuat dari pemerintah karena pentingnya industri pupuk secara strategis bagi negara.
"Selain iitu, posisi pasar perusahaan yang kuat di industri pupuk domestik dan posisi likuiditas perusahaan yang kuat," kata dia dalam rilisnya, Selasa (25/2/2014).
Kendati demikian, dia menjelaskan bahwa peringkat tersebut dibatasi tingkat struktur permodalan perusahaan yang moderat dan rasio konsumsi gas yang relatif tinggi.
Sekedar informasi, Pupuk Sriwidjaja merupakan salah satu produsen urea terbesar di Indonesia, dengan fasilitas produksi di Palembang, Sumatera Selatan. Fasilitas produksi persreoan terdiri atas empat pabrik urea dengan kapasitas tahunan sebanyak 2,3 juta ton dan empat pabrik amonia dengan kapasitas tahunan sebanyak 1,3 juta ton.
Per akhir September 2013, saham perusahaan sebanyak 99,99 persen dimiliki PT Pupuk Indonesia atau yang saat ini dikenal sebagai Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC).
Analis Pefindo Mega Nugroho mengatakan, peringkat tersebut mencerminkan dukungan yang kuat dari pemerintah karena pentingnya industri pupuk secara strategis bagi negara.
"Selain iitu, posisi pasar perusahaan yang kuat di industri pupuk domestik dan posisi likuiditas perusahaan yang kuat," kata dia dalam rilisnya, Selasa (25/2/2014).
Kendati demikian, dia menjelaskan bahwa peringkat tersebut dibatasi tingkat struktur permodalan perusahaan yang moderat dan rasio konsumsi gas yang relatif tinggi.
Sekedar informasi, Pupuk Sriwidjaja merupakan salah satu produsen urea terbesar di Indonesia, dengan fasilitas produksi di Palembang, Sumatera Selatan. Fasilitas produksi persreoan terdiri atas empat pabrik urea dengan kapasitas tahunan sebanyak 2,3 juta ton dan empat pabrik amonia dengan kapasitas tahunan sebanyak 1,3 juta ton.
Per akhir September 2013, saham perusahaan sebanyak 99,99 persen dimiliki PT Pupuk Indonesia atau yang saat ini dikenal sebagai Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC).
(rna)