LCGP alokasikan capex Rp800 M tahun ini
A
A
A
Sindonews.com - Guna mendukung sejumlah aksi korporasi tahun ini, PT Eureka Prima Tbk (LCGP) berencana menggelontorkan dana belanja modal atau capital expendeture (capex) sekitar Rp800 miliar.
Direktur LCGP, Denny Bustami mengatakan, kebutuhan dana belanja tersebut akan dipenuhi dari pendanaan yang sumbernya akan diambil dari sisa dana hasil right issue sebesar Rp500 miliar. Sementara, sisanya akan menggunakan kas internal perseroan.
Sebelumnya, LCGP telah berhasil mengantongi dana hasil right isssue yang dilacarkan pada November 2013 senilai Rp1,3 triliun. Dari perolehan tersebut, sekitar Rp800 miliar sudah digunakan untuk proses akuisisi lahan di wilayah Bambu Apus, Jakarta Timur.
Danny mengatakan, perseroan tengah melakukan kajian untuk menerbitkan surat utang pada semester kedua tahun ini. Kajian ini dilakukan mengingat semakin agresifnya ekspansi perusahaan yang baru beralih core bisnis ke sektor properti ini. "Kebutuhan pendanaannya memang ada di semester dua tahun ini," kata dia, Selasa (25/2/2014).
Sementara, dana hasil penerbitan obligasi ini nantinya akan digunakan perseroan untuk mengembangkan proyek Central Business District (CBD) yang terletak di wilayah Bambu Apus, Jakarta Timur.
Dari proyek tersebut, diharapkan sudah dapat memberikan kontribusi positif terhadap penjualan perseroan secara konsolidasi. "Proyek ini proyek jangka panjang, project value-nya sekitar Rp12 triliun, mungkin akan habis selama 10 tahun ke depan," pungkas dia.
Direktur LCGP, Denny Bustami mengatakan, kebutuhan dana belanja tersebut akan dipenuhi dari pendanaan yang sumbernya akan diambil dari sisa dana hasil right issue sebesar Rp500 miliar. Sementara, sisanya akan menggunakan kas internal perseroan.
Sebelumnya, LCGP telah berhasil mengantongi dana hasil right isssue yang dilacarkan pada November 2013 senilai Rp1,3 triliun. Dari perolehan tersebut, sekitar Rp800 miliar sudah digunakan untuk proses akuisisi lahan di wilayah Bambu Apus, Jakarta Timur.
Danny mengatakan, perseroan tengah melakukan kajian untuk menerbitkan surat utang pada semester kedua tahun ini. Kajian ini dilakukan mengingat semakin agresifnya ekspansi perusahaan yang baru beralih core bisnis ke sektor properti ini. "Kebutuhan pendanaannya memang ada di semester dua tahun ini," kata dia, Selasa (25/2/2014).
Sementara, dana hasil penerbitan obligasi ini nantinya akan digunakan perseroan untuk mengembangkan proyek Central Business District (CBD) yang terletak di wilayah Bambu Apus, Jakarta Timur.
Dari proyek tersebut, diharapkan sudah dapat memberikan kontribusi positif terhadap penjualan perseroan secara konsolidasi. "Proyek ini proyek jangka panjang, project value-nya sekitar Rp12 triliun, mungkin akan habis selama 10 tahun ke depan," pungkas dia.
(izz)