Mentan-Mendag lakukan pertemuan perkuat koordinasi

Selasa, 25 Februari 2014 - 20:34 WIB
Mentan-Mendag lakukan...
Mentan-Mendag lakukan pertemuan perkuat koordinasi
A A A
Sindonews.com - Menteri Pertanian Suswono dan Menteri Perdagangan Muhamad Lutfi melakukan pertemuan bilateral. Pertemuan yang melibatkan pejabat setingkat eselon satu di kedua instansi tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan komunikasi dan koordinasi, serta mencari solusi terhadap sejumlah persoalan yang muncul.

Menurut Suswono, pertemuan kedua menteri dan jajarannya tersebut dilakukan untuk mengoptimalkan hal apa saja yang bisa dilakukan kedua kementerian di sisa waktu Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II.

“Pertemuan ini untuk meningkatkan koordinasi dan komunikasi antarkedua kementerian agar lebih optimal dalam bekerja, sehingga satu sama lainnya bisa selaras dalam mengambil kebijakan,” kata Suswono dalam siaran persnya, Selasa (25/2/2014).

Lebih lanjut Suswono mengemukakan, hal yang dibahas dalam pertemuan itu di antaranya soal penyelerasan data produksi dan kebutuhan nasional, sehingga didapat data yang akurat untuk pengambilan kebijakan, khususnya kebijakan impor produk pertanian. Pada prinsipnya impor hanya dilakukan untuk menutupi kekurangan kebutuhan nasional.

Kemudian karena izin impor berlaku satu semester, maka Kementan meminta agar diperhatikan kapan waktu yang tepat untuk memasukkan barang. Jumlahnya pun harus sesuai dengan yang tercantum dalam surat ijin impor (SIP).

“Jangan petani sedang panen, lantas masuk barang impor. Ini sangat merugikan dan mengganggu psikologi petani,” katanya.

Soal transportasi juga menjadi hal yang dibahas. Kedua kementerian sepakat untuk berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan agar ada insentif produk-produk pertanian dan peternakan.

Masalah angkutan ini menjadi kendala mobilitas komoditas pertanian dan peternakan dari satu daerah ke daerah lain. Geografi Indonesia yang terdiri dari pulau-pulau menjadikan mobilitas barang dari satu pulau ke pulau lain menjadi mahal.

Suswono mencontohkan, mengangkut sapi dari NTT ke Jakarta jauh lebih mahal dibanding mengangkut dari Darwin, Australia ke Jakarta. Mahalnya transportasi juga membuat stok barang yang sejatinya ada menjadi sulit didapat. Karena mobilitasnya sulit dan mahal.

Masalah angkutan juga menyebabkan barang-barang menjadi tidak kompetitif. Negara-negara seperti Thailand dan Malaysia memberikan diskon khusus untuk angkutan produk-produk pertanian dan peternakan.

“Sudah saatnya Indonesia pun melakukan hal yang sama agar harga produk pertanian dan peternakan dapat bersaing,” jelas dia.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8262 seconds (0.1#10.140)