Ekspansi BPD terkendala kepemilikan modal

Kamis, 27 Februari 2014 - 19:15 WIB
Ekspansi BPD terkendala kepemilikan modal
Ekspansi BPD terkendala kepemilikan modal
A A A
Sindonews.com - Sekretaris Jendral Bank-Bank Daerah (Asbanda) Ellong Tjandra mengakui, persoalan utama yang dihadapi Bank Pembangunan Daerah (BPD) termasuk di Indonesia timur untuk melakukan ekspansi terletak pada komposisi kepemilikan modal inti yang dimiliki bank.

"Kepemilikan modal inti memang menjadi salah satu pilar utama untuk BPD agar menjadi tuan rumah di daerah sendiri, selain kemampuan pelayanan bagi masyarakat dan optimalisasi fungsinya mendukung pemda," ucapnya di sela-sela Talkshow Economic Outlook 2014 bertajuk BPD menjadi regional champion di hotel Clarion, Kamis (27/2/2014).

Adapun optimalisasi peran dan fungsi bank-bank daerah telah dirintis sejak 21 Desember 2010 melalui program BPD regional campion (BRC) yang dicetuskan pemerintah dan bank sentral bekerja sama dengan Asbanda.

Menurut Ellong yang juga menjabat sebagai Plt Dirut Bank Sulselbar, untuk mewujudkan konsep BRC telah dilakukan melalui jalinan kerja sama dengan bank pemerintah maupun swasta sebagai salah satu wujud komitmen menjadi pemain penting industri perbankan di kawasan sendiri.

Sementara dari sisi kepemilikan modal inti per Desember 2013 Bank Sulselbar sendiri mencatat modal mencapai Rp1,2 triliun dengan ROA (return of asset) mencapai 4,3 persen.

Dengan kondisi tersebut, Bank Sulselbar sudah berada dalam jalur BRC mengingat modal minimum sebesar Rp1 triliun terpenuhi dan ROA berada di atas rata-rata nasional yang berada di level 3,8 persen.

Kendati demikian, persoalan permodalan tetap menjadi salah satu kendala Bank Sulselbar dalam pengembangan mengingat penyertaan modal pemda hanya 70 persen, sementara sisanya dituntut memperoleh dana dari luar.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5041 seconds (0.1#10.140)