BRI siapkan skema pembiayaan listing fee UMKM
A
A
A
Sindonews.com - Bank Rakyat Indonesia (BRI) menyiapkan pembiayaan khusus untuk menutupi listing fee bagi pelaku Usaha Kecil, Mikro dan Menengah (UMKM) di wilayah Sulawesi Selatan (Sulsel).
Pimpinan Wilayah BRI Makassar Ahmad Chumaidi mngungkapkan, langkah ini diambil agar UMKM dapat lebih berkembang dalam dunia industri.
"Berapapun pembiayan yang dibutuhkan akan kami siapkan. Visi kami sektor UMKM, sehingga kalau mereka butuh pasti kami berikan," ungkapnya, Jumat (28/2/2014).
Listing fee merupakan waktu tunggu pembayaran selama 60 hari terhadap UMKM yang memasarkan produknya melalui ritel modern. Akibatnya pelaku usaha di sektor ini harus menunggu perputaran uang terhadap barang produksi selama dua bulan.
Menurut Ahmad Chumaidi, pelaku usaha tinggal menunjukkan invoice dari pihak ritel, maka BRI akan langsung memberikan penggantian biaya penjualan.
Ketua Asosiasi UMKM Sulsel Ida Qta mengungkapkan, pihaknya menyambut baik langkah BRI. Menururnya, omset UMKM di sulsel cukup besar. Asosiasinya saja yang membawahi 8.000 UMKM, diklaim mencapai omset Rp4 miliar perbulan.
Dia meyakini omset itu akan terus meningkat dengan adanya bantuan perbankan dalam pembiayaan listing fee. Lamanya perputaran modal, diyakini berdampak sangat besar terhadap laju pendapatan.
"Dari sisi modal bantuan, sudah ada. Dari segi pasar, ritel modern sudah menyiapkan space. Tanpa listing fee, perputaran modal juga akan lancar," ungkapnya.
Dia berharap dengan berbagai kemudahan tersebut, bukan hanya kemajuan UMKM secara kualitas, namun juga mampu bertambah secara kuantitas.
Pimpinan Wilayah BRI Makassar Ahmad Chumaidi mngungkapkan, langkah ini diambil agar UMKM dapat lebih berkembang dalam dunia industri.
"Berapapun pembiayan yang dibutuhkan akan kami siapkan. Visi kami sektor UMKM, sehingga kalau mereka butuh pasti kami berikan," ungkapnya, Jumat (28/2/2014).
Listing fee merupakan waktu tunggu pembayaran selama 60 hari terhadap UMKM yang memasarkan produknya melalui ritel modern. Akibatnya pelaku usaha di sektor ini harus menunggu perputaran uang terhadap barang produksi selama dua bulan.
Menurut Ahmad Chumaidi, pelaku usaha tinggal menunjukkan invoice dari pihak ritel, maka BRI akan langsung memberikan penggantian biaya penjualan.
Ketua Asosiasi UMKM Sulsel Ida Qta mengungkapkan, pihaknya menyambut baik langkah BRI. Menururnya, omset UMKM di sulsel cukup besar. Asosiasinya saja yang membawahi 8.000 UMKM, diklaim mencapai omset Rp4 miliar perbulan.
Dia meyakini omset itu akan terus meningkat dengan adanya bantuan perbankan dalam pembiayaan listing fee. Lamanya perputaran modal, diyakini berdampak sangat besar terhadap laju pendapatan.
"Dari sisi modal bantuan, sudah ada. Dari segi pasar, ritel modern sudah menyiapkan space. Tanpa listing fee, perputaran modal juga akan lancar," ungkapnya.
Dia berharap dengan berbagai kemudahan tersebut, bukan hanya kemajuan UMKM secara kualitas, namun juga mampu bertambah secara kuantitas.
(gpr)