BSB dijamin tak ganggu aktivitas Bandara Sepinggan
Senin, 24 Maret 2014 - 18:27 WIB

BSB dijamin tak ganggu aktivitas Bandara Sepinggan
A
A
A
Sindonews.com - Bandara Samarinda Baru (BSB) diprediksi akan mulai beroperasi awal 2016 mendatang. Salah satu tujuan utama pembangunan bandara ini adalah untuk mengganti Bandara Temindung yang terletak di tengah kota Samarinda sehingga dianggap sangat rawan.
Meski tak jauh dari Kota Samarinda ada Bandara Sepinggan yang terletak di Balikpapan, Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak memprediksi jika aktivitas bandara baru ini tak akan mengganggu bandara yang sudah ada. Kota Balikpapan dan Samarinda hanya terpisah jarak sejauh lebih 100 kilometer, namun nantinya ada dua bandara bertaraf internasional di dua kota ini.
Awang sangat yakin, pembukaan rute-rute penerbangan ke luar daerah dari Samarinda itu tidak banyak mengganggu aktivitas penerbangan di Bandara Sepinggan Balikpapan yang selama ini menjadi bandara yang menghubungkan Balikpapan dengan daerah lain.
“Saya berharap nanti ada rute Samarinda-Surabaya, Samarinda-Pontianak, Samarinda-Kuching, Samarinda-Kinabalu dan Samarinda Singapura. Saya yakin itu tidak akan menganggu segmen Balikpapan,” ujar Awang Faroek saat meresmikan pembangunan sisi udara BSB, Senin (24/3/2014).
Dia menjelaskan, Kaltim memiliki tujuh pusat pertumbuhan yang harus dihubungkan melalui jalur transportasi udara. “Obsesi saya sebagai gubernur, kita harus membangun jembatan udara yang mampu menghubungkan semua daerah di Kaltim,” kata Awang.
Penyediaan bandara yang representatif, katanya, adalah pendukung utama mewujudkan hal tersebut. Balikpapan, Berau, Tarakan, Nunukan, Malinau, Bulungan, Kutai Timur, Kutai Barat, Bontang akan segera menyusul, memiliki bandara yang baik. Selain itu, pembangunan bandara juga masih akan dilakukan di Kabupaten Paser, Muara Wahau di Kutai Timur dan Maratua di Kabupaten Berau.
Keberadaan bandara-bandara tersebut akan membantu terwujudnya jembatan udara di Kaltim. Secara keseluruhan tidak kurang dari 22 bandara yang tersebar di Kaltim. Keberadaan bandara tersebut harus didukung dengan maskapai penerbangan dengan rute penerbangan terjadual resmi dengan ijin Kementerian Perhubungan.
Meski tak jauh dari Kota Samarinda ada Bandara Sepinggan yang terletak di Balikpapan, Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak memprediksi jika aktivitas bandara baru ini tak akan mengganggu bandara yang sudah ada. Kota Balikpapan dan Samarinda hanya terpisah jarak sejauh lebih 100 kilometer, namun nantinya ada dua bandara bertaraf internasional di dua kota ini.
Awang sangat yakin, pembukaan rute-rute penerbangan ke luar daerah dari Samarinda itu tidak banyak mengganggu aktivitas penerbangan di Bandara Sepinggan Balikpapan yang selama ini menjadi bandara yang menghubungkan Balikpapan dengan daerah lain.
“Saya berharap nanti ada rute Samarinda-Surabaya, Samarinda-Pontianak, Samarinda-Kuching, Samarinda-Kinabalu dan Samarinda Singapura. Saya yakin itu tidak akan menganggu segmen Balikpapan,” ujar Awang Faroek saat meresmikan pembangunan sisi udara BSB, Senin (24/3/2014).
Dia menjelaskan, Kaltim memiliki tujuh pusat pertumbuhan yang harus dihubungkan melalui jalur transportasi udara. “Obsesi saya sebagai gubernur, kita harus membangun jembatan udara yang mampu menghubungkan semua daerah di Kaltim,” kata Awang.
Penyediaan bandara yang representatif, katanya, adalah pendukung utama mewujudkan hal tersebut. Balikpapan, Berau, Tarakan, Nunukan, Malinau, Bulungan, Kutai Timur, Kutai Barat, Bontang akan segera menyusul, memiliki bandara yang baik. Selain itu, pembangunan bandara juga masih akan dilakukan di Kabupaten Paser, Muara Wahau di Kutai Timur dan Maratua di Kabupaten Berau.
Keberadaan bandara-bandara tersebut akan membantu terwujudnya jembatan udara di Kaltim. Secara keseluruhan tidak kurang dari 22 bandara yang tersebar di Kaltim. Keberadaan bandara tersebut harus didukung dengan maskapai penerbangan dengan rute penerbangan terjadual resmi dengan ijin Kementerian Perhubungan.
(gpr)