Laba bersih SSIA 2013 turun jadi Rp691 M
A
A
A
Sindonews.com - PT Surya Internusa Tbk (SSIA) sepanjang tahun lalu mencatat penurunan laba bersih sebesar 2,3 persen menjadi Rp691,1 miliar dari tahun sebelumnya Rp707,2 miliar.
Dalam laporan keuangan perseroan di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (2/4/2014) menyebutkan bahwa turunnya laba besrih tersebut karena meningkatnya beban bunga konsolidasi yang berasal ari pengeluaran obligasi perusahaan pada Oktober 2012 dan juga menurunnya pendapatan usaha dari unit usaha properti.
Sementara pendapatan usaha konsolidasi perusahaan pada tahun lalu tumbuh 28,6 persen menajdi Rp4,58 triliun dari tahun sebelumnya Rp3,57 triliun. Sedangkan EBITDA konsolidasi naik 3,1 persen menjadi Rp1,02 triliun dari Rp992 miliar.
Naiknya pendapatan usaha konsolidasi disumbang dari meningkatnya pendapatan di unit usaha jasa konstruksi dan perhotelan. Sedangkan unit usaha properti mengalami koreksi karena menurunnya jumlah penjualan lahan industri perusahaan.
Penjualan lahan industri menurun menjadi Rp991,1 miliar dibanding tahun sebelumnya Rp1,09 triliun. Unit usaha properti secara keseluruhan yang mencakup kawasan indutri dan penyewaaan gedung membukukan pendapatan usaha sebesar Rp1,16 triliun atau turun 5,1 persen dibanding 2012 sebesar Rp1,22 triliun.
Sementara unit usaha jasa konstruksi melalui PT Nusa Raya Cipta Tbk (NRCA) memebukukan pendapatan usaha sebesar Rp2,84 triliun atau meningkat 52,1 persen dibanding sebelumnya Rp1,87 triliun. Pendapatan itu didukung kontrak baru yang diperoleh perusahaan mencapai Rp4,6 triliun.
Adapun unit jasa perhotelan membukukan pendapatan usaha meningkat menjadi Rp580,3 miliar dari Rp473,1 miliar. Naiknya pendapatan didukung rampungnya renovasi Gran Melia Jakarta, yang dilakukan sejak Juni 2011-Oktober 2012, sehingga hotel tersebut bisa beroperasi penuh pada tahun lalu.
Dalam laporan keuangan perseroan di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (2/4/2014) menyebutkan bahwa turunnya laba besrih tersebut karena meningkatnya beban bunga konsolidasi yang berasal ari pengeluaran obligasi perusahaan pada Oktober 2012 dan juga menurunnya pendapatan usaha dari unit usaha properti.
Sementara pendapatan usaha konsolidasi perusahaan pada tahun lalu tumbuh 28,6 persen menajdi Rp4,58 triliun dari tahun sebelumnya Rp3,57 triliun. Sedangkan EBITDA konsolidasi naik 3,1 persen menjadi Rp1,02 triliun dari Rp992 miliar.
Naiknya pendapatan usaha konsolidasi disumbang dari meningkatnya pendapatan di unit usaha jasa konstruksi dan perhotelan. Sedangkan unit usaha properti mengalami koreksi karena menurunnya jumlah penjualan lahan industri perusahaan.
Penjualan lahan industri menurun menjadi Rp991,1 miliar dibanding tahun sebelumnya Rp1,09 triliun. Unit usaha properti secara keseluruhan yang mencakup kawasan indutri dan penyewaaan gedung membukukan pendapatan usaha sebesar Rp1,16 triliun atau turun 5,1 persen dibanding 2012 sebesar Rp1,22 triliun.
Sementara unit usaha jasa konstruksi melalui PT Nusa Raya Cipta Tbk (NRCA) memebukukan pendapatan usaha sebesar Rp2,84 triliun atau meningkat 52,1 persen dibanding sebelumnya Rp1,87 triliun. Pendapatan itu didukung kontrak baru yang diperoleh perusahaan mencapai Rp4,6 triliun.
Adapun unit jasa perhotelan membukukan pendapatan usaha meningkat menjadi Rp580,3 miliar dari Rp473,1 miliar. Naiknya pendapatan didukung rampungnya renovasi Gran Melia Jakarta, yang dilakukan sejak Juni 2011-Oktober 2012, sehingga hotel tersebut bisa beroperasi penuh pada tahun lalu.
(rna)