Pendapatan Global Mediacom 2013 melonjak 12%

Rabu, 02 April 2014 - 16:23 WIB
Pendapatan Global Mediacom 2013 melonjak 12%
Pendapatan Global Mediacom 2013 melonjak 12%
A A A
Sindonews.com - PT Global Mediacom Tbk (BMTR) membukukan pendapatan konsolidasi Rp10,02 triliun pada 2013, naik 12 persen dari 2012 sebesar Rp8,92 triliun.

Pendapatan iklan memberikan kontribusi 56 persen dari total pendapatan konsolidasi. Pendapatan iklan pada 2013 meningkat 9 persen menjadi Rp5,64 triliun dari Rp5,17 triliun.

Group President & CEO Hary Tanoesoedibjo mengatakan, perseroan mencatatkan kinerja yang baik pada tahun lalu. Stasiun TV free to air di bawah MNCN terus menarik penonton terbanyak di Indonesia.

"Strategi MNCN dalam memproduksi konten yang kualitas tinggi merupakan faktor kunci keberhasilan 2013. Perseroan mampu meningkatkan pangsa pemirsa prime time sebesar 2,1 persen menjadi 40,1 persen pada 2013 dari 38 persen pada 2012," kata dia dalam rilisnya, Rabu (2/4/2014).

Pada tahun ini, MNCN akan terus menyiarkan drama seri terbaik, seperti Tukang Bubur Naik Haji dan Anak-anak Manusia. Menurut Hary, persoalan memiliki susunan prime time drama seri yang kuat.

Selain itu, MNCN baru mengakuisisi stasiun TV lokal Jakarta. Dengan begitu, MNCN telah memiliki 41 stasiun TV lokal dengan cakupan nasional.

Dia menjelaskan, PT MNC Sky Vision Tbk (MSKY) telah mencatatkan sejarah dengan memperoleh lebih dari dua juta pelanggan. Membawa jumlah total pelanggan menjadi 2,30 juta pada akhir tahun lalu. Perseroan juga mampu memperluas dominasinya dan meningkatkan pangsa pasar menjadi 73 persen.

Sepanjang tahun lalu, MSKY menambahkan enam saluran baru dalam platform-nya serta dua saluran non-ekslusif yaitu Discovery Kids dan Channel M. Dengan demikian, jumlah saluran yang ditawarkan MSKY kini berjumlah 118 channel.

Terobosan di new media WeChat juga mengalami kesuksesan. Dalam 13 bulan sejak mendirikan joint venture dengan Tencent, perseroan telah menambah 23 juta pengguna. We Chat sudah menjadi platform media sosial terbesar ke-3 di Indonesia, di belakang Facebook dan Twitter.

Itulah sebabnya, perseroan sangat percaya akan potensi platform ini serta peluang-peluang di dalam new media. Selain terus meningkatkan basis pengguna, pada tahun ini perseroan juga akan memulai memonetisasi platform ini melalui aplikasi game.

Pada tahun lalu, EBITDA inti meningkat 13 persen menjadi Rp3,82 triliun dari Rp3,39 triliun year on year (yoy). Pertumbuhan EBITDA inti disebabkan control biaya yang lebih ketat. Marjin EBITDA inti tetap berada pada 38 persen.

Laba bersih 2013 Rp620 miliar, turun 52 persen dari Rp1,29 triliun pada 2012 akibat rugi selisih kurs dan pelunasan obligasi. Namun pada akhir 2013, kas dan setara kas meningkat menjadi Rp1,56 triliun dari Rp1,39 triliun pada Desember 2012.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6079 seconds (0.1#10.140)