Sukses listing WTON didukung kinerja WIKA
A
A
A
Sindonews.com - Deputi Bidang Restrukturisasi dan Perencanaan Strategis Kementerian badan Usaha Milik Negara (BUMN) Wahyu Hidayat menyatakan, kebanggaannya atas tercatatnya saham PT WIKA Beton Tbk (WTON) di papan bursa hari ini di tengah aksi tunggu market jelang pelaksanaan Pemilihan Umum Legislatif (Pileg) esok hari.
"Ini tahun politik tapi WTON lakukan untuk IPO, ada yang bilang tidak bagus untuk listing di tahun politik, tapi itu terpatahkan dengan WTON yang listing hari ini. Jadi tidak ada hubungannya antara pemilu dengan ada yang IPO BUMN, enggak masalah, boleh-boleh saja go public," kata Wahyu Hidayat di Gedung BEI, Jakarta, Selasa (8/4/2014).
Menurut Wahyu, keberhasilan pencatatan saham WTON hari ini, terutama turut terimbas positif oleh kinerja induk usahanya PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), yang merupakan salah satu emiten perusahaan BUMN dengan status big of company yang mempunyai struktural jelas.
Dengan demikian, kata dia, jika BUMN go public akan ditunggu-tunggu masyarakat banyak. "BUMN kalau go public ditunggu orang. Walaupun baru 20 BUMN, yang go public tapi meliputi 25 persen kapitalis di bursa. Saya harapkan, tidak saja Wika Beton yang IPO, semoga BUMN lain dizinkan untuk go public, ini akan memberikan nilai yang luar biasa untuk perusahaan dan negara," tutur dia.
WTON hari ini resmi mencatatkan perdana saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), dengan melepas 2,045 miliar lembar saham pada harga Rp590 per saham. Pada perdagangan perdananya, saham WTON dibuka naik sigbifikan ke level Rp730 per lembar saham dari harga saham perdana yang ditawarkan pada saat IPO.
Dalam gelaran IPO tersebut, perseroan menunjuk PT Mandiri Sekuritas, PT Bahana Securities, PT Danareksa Sekuritas dan PT Sucorinvest Sentral Gani sebagai penjamin pelaksana emisi efek (underwriter).
"Ini tahun politik tapi WTON lakukan untuk IPO, ada yang bilang tidak bagus untuk listing di tahun politik, tapi itu terpatahkan dengan WTON yang listing hari ini. Jadi tidak ada hubungannya antara pemilu dengan ada yang IPO BUMN, enggak masalah, boleh-boleh saja go public," kata Wahyu Hidayat di Gedung BEI, Jakarta, Selasa (8/4/2014).
Menurut Wahyu, keberhasilan pencatatan saham WTON hari ini, terutama turut terimbas positif oleh kinerja induk usahanya PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), yang merupakan salah satu emiten perusahaan BUMN dengan status big of company yang mempunyai struktural jelas.
Dengan demikian, kata dia, jika BUMN go public akan ditunggu-tunggu masyarakat banyak. "BUMN kalau go public ditunggu orang. Walaupun baru 20 BUMN, yang go public tapi meliputi 25 persen kapitalis di bursa. Saya harapkan, tidak saja Wika Beton yang IPO, semoga BUMN lain dizinkan untuk go public, ini akan memberikan nilai yang luar biasa untuk perusahaan dan negara," tutur dia.
WTON hari ini resmi mencatatkan perdana saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), dengan melepas 2,045 miliar lembar saham pada harga Rp590 per saham. Pada perdagangan perdananya, saham WTON dibuka naik sigbifikan ke level Rp730 per lembar saham dari harga saham perdana yang ditawarkan pada saat IPO.
Dalam gelaran IPO tersebut, perseroan menunjuk PT Mandiri Sekuritas, PT Bahana Securities, PT Danareksa Sekuritas dan PT Sucorinvest Sentral Gani sebagai penjamin pelaksana emisi efek (underwriter).
(rna)