Industri perfilman meningkat, BLTZ genjot bangun bioskop
A
A
A
Sindonews.com - PT Graha Layar Prima Tbk (BLTZ) berkomitmen untuk terus mengembangkan usahanya di sektor bisnis industri bioskop seiring dengan terus berkembangnya industri perfilman Tanah Air serta semakin banyaknya kelompok masyarakat kelas menengah.
Direktur Utama BLTZ Bernard Kent Sondakh mengatakan, dengan kedua indikator bisnis tersebut menunjukkan bahwa kebutuhan akan layar bioskop lebih banyak adalah hal mutlak yang harus dipenuhi. Hal tersebut dijawab BLTZ sebagai sebuah peluang yang cukup menjanjikan, mengingat pemain di sektor industri ini tidak banyak di Indonesia.
"Kita melihat perkembangan bioskop dari tahun ke tahun sangat bagus. Kita lihat pengembangan dari mulai tiga bioskop lalu tujuh bioskop menjadi 10 bioskop, ini akan terus berkembang," kata Bernard di Gedung BEI, Jakarta, Kamis (10/4/2014).
Ke depan, dia menambahkan, pengembangan bisnis yang digarap perseroan akan difokuskan pada daerah-daerah yang memiliki potensi besar, namun masih minim ketersediaan bioskopnya.
Untuk itu, kata dia, masih banyak daerah yang akan dibidik untuk pembangun bioskop baru. Menurut Bernard, dengan banyak bioskop akan mendorong sutradara membuat film lebih banyak lagi.
"Tentu film yang berkualitas ya. Kalau enggak ada bioskop baru, bagaimana untuk mereka memutar filmnya?" tutur dia.
Direktur Utama BLTZ Bernard Kent Sondakh mengatakan, dengan kedua indikator bisnis tersebut menunjukkan bahwa kebutuhan akan layar bioskop lebih banyak adalah hal mutlak yang harus dipenuhi. Hal tersebut dijawab BLTZ sebagai sebuah peluang yang cukup menjanjikan, mengingat pemain di sektor industri ini tidak banyak di Indonesia.
"Kita melihat perkembangan bioskop dari tahun ke tahun sangat bagus. Kita lihat pengembangan dari mulai tiga bioskop lalu tujuh bioskop menjadi 10 bioskop, ini akan terus berkembang," kata Bernard di Gedung BEI, Jakarta, Kamis (10/4/2014).
Ke depan, dia menambahkan, pengembangan bisnis yang digarap perseroan akan difokuskan pada daerah-daerah yang memiliki potensi besar, namun masih minim ketersediaan bioskopnya.
Untuk itu, kata dia, masih banyak daerah yang akan dibidik untuk pembangun bioskop baru. Menurut Bernard, dengan banyak bioskop akan mendorong sutradara membuat film lebih banyak lagi.
"Tentu film yang berkualitas ya. Kalau enggak ada bioskop baru, bagaimana untuk mereka memutar filmnya?" tutur dia.
(rna)