Triwulan pertama pejualan rumah turun 20%

Kamis, 10 April 2014 - 15:29 WIB
Triwulan pertama pejualan rumah turun 20%
Triwulan pertama pejualan rumah turun 20%
A A A
Sindonews.com - Triwulan pertama 2013 geliat bisnis properti mengalami kelesuan. Menurut perhitungan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Real Estate indonesia (REI) Jateng, selama triwulan pertama ini terjadi penurunan, mencapai 20 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu.

Ketua Bidang Promosi dan Publikasi DPD REI Jateng Dibya K Hidayat mengatakan, penurunan tersebut bukan karena pasar properti mengalami kelesuan, namun lebih dikarenakan para calon pembeli memilih untuk menahan pembelian menjelang Pemilu Legislatif. Masyarkat menunggu apakah terjadi gejolak atau tidak pada pileg kali ini.

“Pasar properti di Jawa Tengah dan Kota Semarang khususnya, masih sangat bagus. Bahkan informasi dari teman-teman pengembang sebenarnya banyak orang yang sudah berminat untuk membeli rumah namun memang menunggu selesainya pemilu, ada pergolakan atau tidak,” katanya, di sela-sela pembukaan REI Expo ke 3 di Mal Ciputra Semarang, Kamis (10/4/2014).

Melihat kondisi pemilu yang terbilang sukses, tanpa ada gejolak Dibya yakin penjualan rumah akan kembali bergairah, dan akan menunjukan peningkatan.”Pemilu yang kondusif kemarin membuat kita optimis penjualan rumah juga akan membaik,” imbuhnya.

Pihak REI makin optimis terlebih setelah rencana kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) di Kota Semarang yang sebelumnya diwacanakan naik lebih dari 100 persen direvisi oleh pemerintah setempat dan kenaikan PBB hanya sekitar 40 persen seperti tahun-tahun sebelumnya.

Wakil Ketua DPD REI Jateng Bidang Pertanahan, Wibowo Tedjosukmono, menyatakan, meski saat ini besaran kenaikan PBB tersebut belum disahkan secara resmi namun sudah disetujui oleh Walikota Semarang Hendrar Prihadi.

“Rencana pemkot Semarang yang akan menaikan PBB sampai lebih dari 100 persen telah direvisi dan kini kenaikan maksimal hanya 40 persen. Kita berterima kasih dengan pemerintah Kota yang sudah menanggapi keluhan kami” ujarnya.

Dia mengungkapkan, dengan kenaikan PBB yang hanya 40 persen tidak akan berdampak banyak terhadap harga jual rumah. “Waktu ada wacana kenaikan PBB 100 persen beberapa waktu lalu, kita belum menaikan harga, dan nanti kalau sudah ada kepastian tentu kita akan menyesuaikan,” imbuhnya.

Sementara itu terkait dengan Expo REI ketiga kali ini diikuti oleh 19 pengembang, dan tiga stakeholder dari REI. Pada pameran tersebut REI tidak mematok target transaksi, mengingat saat ini kondisi penjualan masih mengalami penurunan.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6905 seconds (0.1#10.140)