Terminal Teluk Lamong diuji coba Mei 2014

Kamis, 10 April 2014 - 17:57 WIB
Terminal Teluk Lamong diuji coba Mei 2014
Terminal Teluk Lamong diuji coba Mei 2014
A A A
Sindonews.com - PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) atau Pelindo III memastikan bahwa Terminal Teluk Lamong akan diuji coba sesuai jadwal yang telah ditentukan yakni pada pertengahan Mei 2014.

Direktur Utama Pelindo III Djarwo Surjanto mengatakan perusahaan telah memperoleh kepastian keberangkatan alat-alat pendukung operasional Terminal Teluk Lamong menuju Surabaya. Alat dimaksud berupa 2 unit Ship to Shore Crane (STS), 5 unit Automated Stacking Crane (ASC), dan 1 unit Automotive Terminal Tractor (ATT).

"Ketiga alat itu diperkirakan akan mulai berdatangan pada akhir April hingga awal Mei mendatang. Alat-alat tersebut dikirim dari berbagai negara. Ada dari China, Spanyol, Finlandia, Prancis, dan Rumania," kata Djarwo dalam rilisnya di Jakarta, Kamis (10/4/2014).

Ship to Shore Crane (STS) misalnya, alat itu dikirim dari Nantong, Provinsi Jiangsu, China yang akan diberangkatkan pada tanggal 20 April 2014 dan akan tiba di Surabaya dua minggu kemudian.

Demikian halnya dengan Automated Stacking Crane (ASC) yang akan dikirim pada tanggal 15 April 2014 melalui Dalian, Provinsi Liaoning, China. Sedangkan Automotive Terminal Tractor (ATT) kini tengah dalam perjalanan menggunakan kapal dari Prancis menuju Surabaya.

"STS dan ASC memang dirakit/difabrikasi di negeri China. Di negara itulah kerangka untuk kedua alat dibuat, namun mesin dan instalasi lainnya tetap didatangkan dari Eropa," jelasnya.

Ditambahkan Djarwo, bahwa beberapa perlengkapan instalasi seperti kabel, serat optik, dan alat-alat pendukung lainnya kini telah tiba di Surabaya dan dan tengah dalam proses clearence oleh Bea dan Cukai. Beberapa instalasi itu nantinya akan digunakan untuk mendukung sistem otomatis yang akan digunakan pada Auomated Stacking Crane (ASC).

Senior Manager Pemeliharaan Fasilitas Pelindo III Robby Dayoh selaku penanggungjawab alat memastikan alat-alat itu akan langsung dapat digunakan sesampainya di Surabaya kecuali Automated Stacking Crane (ASC). Hal itu terjadi karena ASC dikirim dalam bentuk bagian-bagian terpisah dan akan dirakit di Surabaya. Proses perakitan dan instalasi ASC diperkirakan memakan waktu 3 minggu untuk setiap ASC.

"ASC menggunakan sistem otomatis, sehingga perlu dirakit di lokasi tempat ASC berdiri. Kurang lebih akan memakan waktu lebih dari 12 minggu untuk memastikan kelima alat itu dapat berfungsi dengan baik," katanya.

Sementara untuk Ship to Shore Crane (STS) dan Automotive Terminal Tractor (ATT) dikirim dalam bentuk alat utuh dan telah diujicoba sebelumnya dari tempatnya diberangkatkan. Walau demikian, akan dilakukan ujicoba ulang untuk menyesuaikan dengan kondisi yang ada di Terminal Teluk Lamong.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5340 seconds (0.1#10.140)