IMF: Ekonomi Inggris paling kuat di antara negara maju
A
A
A
Sindonews.com - Dana Moneter Internasional (IMF) meningkatkan proyeksi produk domestik bruto (PDB) Inggris dan memprediksi pertumbuhan negara itu akan lebih kuat dari kelompok negara maju (G7) lainnya pada 2014.
Dilansir dari Cover Magazine, Kamis (10/4/2014), IMF meningkatkan proyeksi PDB Inggris tahun ini dari 2,4 persen pada Januari lalu, menjadi 2,9 persen. Angka itu mengalahkan perkiraan pertumbuhan AS sebesar 2,8 persen, negara yang secara luas dipandang mengalami pemulihan paling berkelanjutan.
Upgrade pertumbuhan Inggris menandai pertama kalinya sejak April 2008, ekonomi negeri Ratu Elizabet itu lebih tinggi dari AS dan Jerman. Di mana perkiraan ekonomi pada 2015 juga telah ditingkatkan dari 2,2 persen menjadi 2,5 persen.
Prospek positif didukung data manufaktur dari Kantor Statistik Nasional (ONS), yang dirilis kemarin. Mereka menunjukkan peningkatan angka 0,9 persen dalam produksi industri antara Januari-Februari, jauh di atas kenaikan 0,3 persen yang diperkirakan para ekonom.
Hasil ini hanya berselang 12 bulan, IMF menyatakan kanselir George Osborne "bermain api" dengan program pengurangan defisit, dan perkiraan pertumbuhan pada saat itu hanya 1,5%, hampir setengah dari prediksi terbaru.
Laporan telah memuji rencana fiskal Osborne. Namun, mereka tetap memperingatkan pemulihan saat ini "tidak seimbang", menyuarakan kekhawatiran atas peran utama yang dimainkan pinjaman hipotek dan kemudahan kredit.
Dilansir dari Cover Magazine, Kamis (10/4/2014), IMF meningkatkan proyeksi PDB Inggris tahun ini dari 2,4 persen pada Januari lalu, menjadi 2,9 persen. Angka itu mengalahkan perkiraan pertumbuhan AS sebesar 2,8 persen, negara yang secara luas dipandang mengalami pemulihan paling berkelanjutan.
Upgrade pertumbuhan Inggris menandai pertama kalinya sejak April 2008, ekonomi negeri Ratu Elizabet itu lebih tinggi dari AS dan Jerman. Di mana perkiraan ekonomi pada 2015 juga telah ditingkatkan dari 2,2 persen menjadi 2,5 persen.
Prospek positif didukung data manufaktur dari Kantor Statistik Nasional (ONS), yang dirilis kemarin. Mereka menunjukkan peningkatan angka 0,9 persen dalam produksi industri antara Januari-Februari, jauh di atas kenaikan 0,3 persen yang diperkirakan para ekonom.
Hasil ini hanya berselang 12 bulan, IMF menyatakan kanselir George Osborne "bermain api" dengan program pengurangan defisit, dan perkiraan pertumbuhan pada saat itu hanya 1,5%, hampir setengah dari prediksi terbaru.
Laporan telah memuji rencana fiskal Osborne. Namun, mereka tetap memperingatkan pemulihan saat ini "tidak seimbang", menyuarakan kekhawatiran atas peran utama yang dimainkan pinjaman hipotek dan kemudahan kredit.
(dmd)