Harga emas global jatuh dari level tertinggi

Selasa, 15 April 2014 - 13:53 WIB
Harga emas global jatuh...
Harga emas global jatuh dari level tertinggi
A A A
Sindonews.com - Harga emas di perdagangan dunia hari ini jatuh dari level tertinggi dalam tiga pekan karena kenaikan ekuitas dan data kuat penjualan ritel AS, mengimbangi tawaran safe haven yang didorong peningkatan ketegangan di Ukraina.

Penjualan ritel AS pada Maret 2014 mencatat keuntungan terbesar dalam 1,5 tahun, tanda yang menentukan perekonomian memantul kembali dari cuaca dingin, meningkatkan ekuitas yang telah berada di bawah tekanan baru-baru ini.

Optimisme terhadap ekonomi AS tumbuh menjadi salah satu faktor penurunan emas selama setahun terakhir, di mana investor menarik uang dari emas untuk berinvestasi di saham.

Namun, peningkatan ketegangan geopolitik antara Barat dan Rusia atas Ukraina tahun ini, bersamaan dengan kekhawatiran ekonomi China telah memicu permintaan emas dalam beberapa pekan terakhir. Logam mulai naik 10 persen pada 2014.

"Harga masih diganggu bearish jika tidak ada spekulasi safe-haven karena Ukraina," kata Joyce Liu, analis Phillip Futures, seperti dilansir dari Economic Times, Selasa (15/4/2014).

Spot emas turun 0,4 persen menjadi USD1,321.20 per ounce pada pukul 03.06 GMT. Sebelumnya, sempat mencapai angka tertinggi dalam 3 pekan sebesar USD1.330,90.

"Kami perkirakan harga menjadi bias pada sisi negatif hari ini, pembatasan aksi militer di Ukraina dengan tingkat dukungan pertama USD1.315 dan support berikutnya di USD1.300," terang Liu .

Beberapa pedagang memperingatkan bahwa keuntungan cepat dari tawaran safe-haven bisa hilang ketika krisis Ukraina teratasi.

"Kami melihat fund keluar baru-baru ini meskipun Ukraina dan permintaan fisik dari China telah tenang selama lebih dari sebulan. Yang membuat saya berpikir kenaikan harga tidak akan berlangsung," kata seorang pedagang di Hong Kong.

Permintaan fisik konsumen di China tetap lemah dengan harga perdagangan di Shanghai dipangksa sekitar USD1 per ounce untuk harga spot.

Logam mulia lainnya, palladium melemah setelah lima hari berturut-turut naik, memegang dekat angka tertinggi sejak Agustus 2011 di tengah kekhawatiran sanksi AS terhadap produsen utama Rusia akan mengekang pasokan dan pemogokan berkepanjangan di tambang Afrika Selatan.
(dmd)
Berita Terkait
Bappebti Dorong Transaksi...
Bappebti Dorong Transaksi Fisik Emas Secara Digital
Dear Investor! Tren...
Dear Investor! Tren Naiknya Harga Emas Diyakini Berlanjut di 2021
Penjualan Komoditas...
Penjualan Komoditas Berjangka Emas Tumbuh di Tengah Pandemi
Kenaikan Harga Emas...
Kenaikan Harga Emas hingga CPO Jadi Sentimen Positif, IHSG Hari Ini Berpotensi Menguat Lagi
Bea Cukai Tanjung Emas...
Bea Cukai Tanjung Emas Fasilitasi Ekspor Ribuan Ton Komoditas Pertanian Jateng
Surplus Dagang Rp79...
Surplus Dagang Rp79 Triliun, Faktor Kinerja atau Keberuntungan?
Berita Terkini
Borong Employee Experience...
Borong Employee Experience Awards 2025, Bukti Komitmen Tim Human Capital ACC
5 jam yang lalu
Mengajak Pelanggan Mengimbangi...
Mengajak Pelanggan Mengimbangi 4.000 Ton Emisi CO2 Melawan Perubahan Iklim
5 jam yang lalu
China Ancam Perusahaan...
China Ancam Perusahaan Korea yang Kirim Produk Tanah Jarang ke AS
6 jam yang lalu
Boikot Produk Terafiliasi...
Boikot Produk Terafiliasi Israel Meluas, Apa Efeknya buat Ekonomi?
7 jam yang lalu
Dorong Ekonomi Syariah,...
Dorong Ekonomi Syariah, Global Islamic Finance Summit 2025 Siap Digelar
7 jam yang lalu
LG Mundur dari Proyek...
LG Mundur dari Proyek Baterai EV, Kadin Tepis RI Tak Menarik Bagi Investor
7 jam yang lalu
Infografis
Harga Emas Menggila,...
Harga Emas Menggila, Kini Tembus Rp1,9 Juta Per Gram
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved