HSBC: Pekerja muda menyadari pentingnya perencanaan pensiun
A
A
A
Sindonews.com – HSBC, sebuah institusi keuangan global, menyerukan para nasabah untuk sedini mungkin menyusun rencana pensiun sebagai bagian pengelolaan finansial yang baik.
SVP & Head of Wealth Management HSBC Indonesia Steven Suryana mengatakan, survey bertemakan pensiun yang dilakukan oleh HSBC global pada tahun 2013 lalu, mengungkap beberapa fakta menarik mengenai perencanaan pensiun di dunia.
"Sebagai contoh, pekerja berusia antara 25 hingga 34 tahun menargetkan pensiun pada usia 58 tahun. Sayangnya, target ini tidak didukung dengan kapasitas finansial yang mumpuni untuk memenuhi kebutuhan hidup ketika pensiun," kata dia di jakarta, Rabu (16/4/2014).
Survey tersebut menunjukkan, secara rata-rata, responden memiliki harapan hidup selama 18 tahun ke depan, namun mereka hanya mampu membiayai hidupnya selama 10 tahun lagi.
Lebih jauh, 37 persen penghasilan pensiunan hanya bersumber dari uang pensiun dan manfaat lainnya. “Perlu dicatat bahwa seluruh responden yang berpartisipasi pada survey ini memperkirakan seluruh tabungan yang didapatkan pada periode produktif akan habis seluruhnya untuk membiayai kehidupan saat pensiun,” paparnya.
Secara spesifik di Indonesia, survey yang sama di awal 2014 mengungkapkan bahwa 93 persen responden menganggap perencanaan pensiun merupakan hal yang amat penting.
Namun, survey tersebut lebih lanjut mununjukkan bahwa mereka harus menunda usia pensiun mereka dari usia 55 tahun sebagaimana standar kepegawaian yang berlaku, menjadi 58 tahun. Bahkan, semakin tua usia responden semakin mereka menyadari bahwa usia pensiun mereka perlu lebih ditunda lagi.
Dia melanjutkan, perencanaan pensiun baik dapat menjawab masalah ini. Nasabah dapat mempertahankan kualitas hidup dengan tidak hanya memenuhi kebutuhan utama seperti makanan dan pakaian pasca masa produktif, namun juga kebutuhan lainnya seperti liburan dan investasi.
"Perencanaan pensiun juga dapat meminimalkan kemungkinan warisan utang kepada anak-anak kita," ujarnya.
Untuk itu, kata dia, HSBC menawarkan layanan perencanaan keuangan yang mudah dan terjangkau bagi nasabah sehingga dapat memulainya lebih awal.
Untuk mengakomodir kebutuhan menyusun rencana pensiun sedari dini tersebut, HSBC memiliki kapabilitas Strategic Financial Planning yang mampu menyiapkan strategi terbaik sesuai dengan profil risiko dan tujuan jangka panjang nasabah. Hal Ini juga akan didukung oleh serangkaian solusi baik dalam aspek perlindungan maupun investasi.
Chief Executive Officer Allianz Indonesia Joachim Wessling mengatakan, pengetahuan dan pengalaman dalam melayani nasabah di Indonesia dapat membantu Allianz mendukung layanan HSBC Retirement Planning.
“Melalui HSBC Retirement Planning, Allianz ingin menawarkan proteksi terbaik dari biaya medis yang tidak mampu ditanggung bagi keluarga nasabah. Solusi ini melindungi nasabah dalam mengamankan dana pensiunnya,” ujar Joachim.
Sementara Chief Executive Officer Eastspring Investment Indonesia Ricky Frindos mengatakan, eastspring Investment mendukung penuh nasabah HSBC dalam menyusun rencana pensiun yang komprehensif, dengan menyediakan produk investasi terbaik untuk disesuaikan dengan kebutuhan dan profil risiko tiap nasabah.
Lebih jauh, HSBC melengkapi nasabah dengan aplikasi dengan platform digital, yakni Wealth Dashboard. Aplikasi ini dapat diakses melalui perangkat mobile maupun PC, untuk memungkinkan nasabah mengelola portofolionya tanpa batasan waktu dan lokasi dalam satu layar.
Selain itu dengan aplikasi ini nasabah dapat senantiasa memantau market update dan melakukan peningkatan penempatan investasi reksadananya.
SVP & Head of Wealth Management HSBC Indonesia Steven Suryana mengatakan, survey bertemakan pensiun yang dilakukan oleh HSBC global pada tahun 2013 lalu, mengungkap beberapa fakta menarik mengenai perencanaan pensiun di dunia.
"Sebagai contoh, pekerja berusia antara 25 hingga 34 tahun menargetkan pensiun pada usia 58 tahun. Sayangnya, target ini tidak didukung dengan kapasitas finansial yang mumpuni untuk memenuhi kebutuhan hidup ketika pensiun," kata dia di jakarta, Rabu (16/4/2014).
Survey tersebut menunjukkan, secara rata-rata, responden memiliki harapan hidup selama 18 tahun ke depan, namun mereka hanya mampu membiayai hidupnya selama 10 tahun lagi.
Lebih jauh, 37 persen penghasilan pensiunan hanya bersumber dari uang pensiun dan manfaat lainnya. “Perlu dicatat bahwa seluruh responden yang berpartisipasi pada survey ini memperkirakan seluruh tabungan yang didapatkan pada periode produktif akan habis seluruhnya untuk membiayai kehidupan saat pensiun,” paparnya.
Secara spesifik di Indonesia, survey yang sama di awal 2014 mengungkapkan bahwa 93 persen responden menganggap perencanaan pensiun merupakan hal yang amat penting.
Namun, survey tersebut lebih lanjut mununjukkan bahwa mereka harus menunda usia pensiun mereka dari usia 55 tahun sebagaimana standar kepegawaian yang berlaku, menjadi 58 tahun. Bahkan, semakin tua usia responden semakin mereka menyadari bahwa usia pensiun mereka perlu lebih ditunda lagi.
Dia melanjutkan, perencanaan pensiun baik dapat menjawab masalah ini. Nasabah dapat mempertahankan kualitas hidup dengan tidak hanya memenuhi kebutuhan utama seperti makanan dan pakaian pasca masa produktif, namun juga kebutuhan lainnya seperti liburan dan investasi.
"Perencanaan pensiun juga dapat meminimalkan kemungkinan warisan utang kepada anak-anak kita," ujarnya.
Untuk itu, kata dia, HSBC menawarkan layanan perencanaan keuangan yang mudah dan terjangkau bagi nasabah sehingga dapat memulainya lebih awal.
Untuk mengakomodir kebutuhan menyusun rencana pensiun sedari dini tersebut, HSBC memiliki kapabilitas Strategic Financial Planning yang mampu menyiapkan strategi terbaik sesuai dengan profil risiko dan tujuan jangka panjang nasabah. Hal Ini juga akan didukung oleh serangkaian solusi baik dalam aspek perlindungan maupun investasi.
Chief Executive Officer Allianz Indonesia Joachim Wessling mengatakan, pengetahuan dan pengalaman dalam melayani nasabah di Indonesia dapat membantu Allianz mendukung layanan HSBC Retirement Planning.
“Melalui HSBC Retirement Planning, Allianz ingin menawarkan proteksi terbaik dari biaya medis yang tidak mampu ditanggung bagi keluarga nasabah. Solusi ini melindungi nasabah dalam mengamankan dana pensiunnya,” ujar Joachim.
Sementara Chief Executive Officer Eastspring Investment Indonesia Ricky Frindos mengatakan, eastspring Investment mendukung penuh nasabah HSBC dalam menyusun rencana pensiun yang komprehensif, dengan menyediakan produk investasi terbaik untuk disesuaikan dengan kebutuhan dan profil risiko tiap nasabah.
Lebih jauh, HSBC melengkapi nasabah dengan aplikasi dengan platform digital, yakni Wealth Dashboard. Aplikasi ini dapat diakses melalui perangkat mobile maupun PC, untuk memungkinkan nasabah mengelola portofolionya tanpa batasan waktu dan lokasi dalam satu layar.
Selain itu dengan aplikasi ini nasabah dapat senantiasa memantau market update dan melakukan peningkatan penempatan investasi reksadananya.
(gpr)