SIDO bagikan dividen Rp403 M
A
A
A
Sindonews.com - Direktur Utama PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO), Irwan Hidayat mengatakan, perseroan akan membagikan dividen sebesar Rp27 per saham. Membagikan sekitar 99,5 persen atau hampir seluruh laba bersihnya, Sido Muncul terbilang cukup berani.
Namun, Irwan mengatakan, pembagian dividen tersebut tidak akan menimbulkan dampak maupun hambatan ekspansi yang akan dilakukan SIDO ke depan.
Hal ini didasari bahwa kondisi kas SIDO masih berada di angka Rp1,4 triliun. "Likuiditas kami cukup besar, kas kita juga masih Rp1,4 triliun. Jadi, kita masih cukup punya dana jika ingin melakukan ekspansi," kata dia kepada wartawan di Hotel Mulia, Jakarta, Jumat (25/4/2014).
Sementara, jadwal pembagian dividen akan dilakukan pada 24 Mei 2014. "Akan dibagikan per 24 Mei 2014 kepada para pemegang saham yang telah tercatat," ujarnya.
Dari laporan keuangan perseroan tercatat, sepanjang kuartal I/2014 SIDO berhasil membukukan penjualan sebanyak Rp520,02 miliar atau melemah 7,73 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebanyak Rp563,64 miliar.
Laba kotor perseroan tercatat tumbuh 8,7 persen dari Rp180,27 miliar di tahun lalu menjadi Rp196,11 miliar. Sedangkan laba bersih tumbuh 48 persen dari Rp78,32 miliar menjadi Rp115,91 miliar.
Jumlah pendapatan kuartal I/2014 itu mencerminkan sebanyak 20 persen dari total target pendapatan perseroan sebanyak Rp2,8 triliun di sepanjang tahun ini. Sementara, perolehan laba bersih mencapai 25,75 persen dari target Rp450 miliar.
Untuk mencapai target tahun ini, perseroan memasang strategi dengan menggenjot penjualan jamu herbal. Karena segmen tersebut dinilai memiliki marjin lebih tebal dibandingkan segmen lain.
Berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember 2013, penjualan jamu herbal mencapai Rp1,03 triliun, sedangkan harga pokok penjualan (HPP) hanya sekitar Rp368,15 miliar.
Namun, Irwan mengatakan, pembagian dividen tersebut tidak akan menimbulkan dampak maupun hambatan ekspansi yang akan dilakukan SIDO ke depan.
Hal ini didasari bahwa kondisi kas SIDO masih berada di angka Rp1,4 triliun. "Likuiditas kami cukup besar, kas kita juga masih Rp1,4 triliun. Jadi, kita masih cukup punya dana jika ingin melakukan ekspansi," kata dia kepada wartawan di Hotel Mulia, Jakarta, Jumat (25/4/2014).
Sementara, jadwal pembagian dividen akan dilakukan pada 24 Mei 2014. "Akan dibagikan per 24 Mei 2014 kepada para pemegang saham yang telah tercatat," ujarnya.
Dari laporan keuangan perseroan tercatat, sepanjang kuartal I/2014 SIDO berhasil membukukan penjualan sebanyak Rp520,02 miliar atau melemah 7,73 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebanyak Rp563,64 miliar.
Laba kotor perseroan tercatat tumbuh 8,7 persen dari Rp180,27 miliar di tahun lalu menjadi Rp196,11 miliar. Sedangkan laba bersih tumbuh 48 persen dari Rp78,32 miliar menjadi Rp115,91 miliar.
Jumlah pendapatan kuartal I/2014 itu mencerminkan sebanyak 20 persen dari total target pendapatan perseroan sebanyak Rp2,8 triliun di sepanjang tahun ini. Sementara, perolehan laba bersih mencapai 25,75 persen dari target Rp450 miliar.
Untuk mencapai target tahun ini, perseroan memasang strategi dengan menggenjot penjualan jamu herbal. Karena segmen tersebut dinilai memiliki marjin lebih tebal dibandingkan segmen lain.
Berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember 2013, penjualan jamu herbal mencapai Rp1,03 triliun, sedangkan harga pokok penjualan (HPP) hanya sekitar Rp368,15 miliar.
(izz)