Bank Mandiri bukukan kredit Rp470,4 T
A
A
A
Sindonews.com - PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) berhasil membukukan pertumbuhan kredit sebesar 20,1 persen pada triwulan 1/2014 menjadi Rp470,4 triliun dari periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp391,6 triliun dengan rasio non performing loas (NPL) net O,67 persen.
"Pertumbuhan penyaluran kredit mendorong peningkatan aset menjadi Rp729,5 triliun dari Rp640,6 triliun pada Maret 2013. Kinerja positif juga mendorong pertumbuhan laba bersih pada triwulan 1/2014 sebesar 14,5 persen menjadi Rp4,9 triliun dari Rp4,3 triliun di periode sama 2013," jelas Direktur Utama BMRI Budi Gunadi Sadikin di Plaza Mandiri, Jakarta, Senin (28/4/2014).
Selain itu, pertumbuhan kredit, laju kenaikan laba juga ditopang dari pertumbuhan fee based income. Sehingga mencapai Rp3,5 triliun pada Maret 2013.
Budi menjelaskan, pada triwulan I/2014, kredit BMRI ke sektor produktif tumbuh 22,8 persen mencapai Rp356,8 triliun dengan pertumbuhan kredit investasi sebesar 15,7 persen dan kredit modal kerja sebesar 27,5 persen.
Semenetara sektor listrik, gas dan air mencatat akselerasi pertumbuhan sebesar 34,1 persen dan sektor perdagangan, restoran serta hotel sebesar 22,6 persen.
Dilihat dari segmentasinya, kenaikan penyaluran kredit terjadi di seluruh bisnis dengan pertumbuhan tertinggi pada segmen mikro yang mencapai 36,4 persen menjadi Rp28,2 triliun pada Maret 2014.
Jumlah nasabah kredit mikro juga meningkat menjadi 358 ribu nasabah dari 327 ribu nasabah di triwulan I/2013. Kredit yang disalurkan untuk segmen usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) mencatat pertumbuhan sebesar 16,1 persen menjadi Rp64,6 triliun.
Selain itu, BMRI juga turut menyalurkan pembiayaan khusus dengan skema penjaminan pemerintah, melalui penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR). Jumlah nasabah KUR meningkat 42,1 persen menjadi lebih dari 315 ribu nasabah dengan limit sebesar Rp14,9 triliun.
"Kami ingin terus tumbuh agar dapat berperan optimal dalam mendorong laju perekonomian nasional. Pencapaian kami saat ini merupakan perkembangan menggembirakan, karena kredit yang disalurkan terus meningkat dan semakin memperkuat Bank Mandiri dalam menjalankan peran sebagai lembaga intermediasi," pungkas Budi.
"Pertumbuhan penyaluran kredit mendorong peningkatan aset menjadi Rp729,5 triliun dari Rp640,6 triliun pada Maret 2013. Kinerja positif juga mendorong pertumbuhan laba bersih pada triwulan 1/2014 sebesar 14,5 persen menjadi Rp4,9 triliun dari Rp4,3 triliun di periode sama 2013," jelas Direktur Utama BMRI Budi Gunadi Sadikin di Plaza Mandiri, Jakarta, Senin (28/4/2014).
Selain itu, pertumbuhan kredit, laju kenaikan laba juga ditopang dari pertumbuhan fee based income. Sehingga mencapai Rp3,5 triliun pada Maret 2013.
Budi menjelaskan, pada triwulan I/2014, kredit BMRI ke sektor produktif tumbuh 22,8 persen mencapai Rp356,8 triliun dengan pertumbuhan kredit investasi sebesar 15,7 persen dan kredit modal kerja sebesar 27,5 persen.
Semenetara sektor listrik, gas dan air mencatat akselerasi pertumbuhan sebesar 34,1 persen dan sektor perdagangan, restoran serta hotel sebesar 22,6 persen.
Dilihat dari segmentasinya, kenaikan penyaluran kredit terjadi di seluruh bisnis dengan pertumbuhan tertinggi pada segmen mikro yang mencapai 36,4 persen menjadi Rp28,2 triliun pada Maret 2014.
Jumlah nasabah kredit mikro juga meningkat menjadi 358 ribu nasabah dari 327 ribu nasabah di triwulan I/2013. Kredit yang disalurkan untuk segmen usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) mencatat pertumbuhan sebesar 16,1 persen menjadi Rp64,6 triliun.
Selain itu, BMRI juga turut menyalurkan pembiayaan khusus dengan skema penjaminan pemerintah, melalui penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR). Jumlah nasabah KUR meningkat 42,1 persen menjadi lebih dari 315 ribu nasabah dengan limit sebesar Rp14,9 triliun.
"Kami ingin terus tumbuh agar dapat berperan optimal dalam mendorong laju perekonomian nasional. Pencapaian kami saat ini merupakan perkembangan menggembirakan, karena kredit yang disalurkan terus meningkat dan semakin memperkuat Bank Mandiri dalam menjalankan peran sebagai lembaga intermediasi," pungkas Budi.
(izz)