Kenaikan TDL diproyeksi sumbang inflasi 0,2%

Minggu, 04 Mei 2014 - 14:49 WIB
Kenaikan TDL diproyeksi sumbang inflasi 0,2%
Kenaikan TDL diproyeksi sumbang inflasi 0,2%
A A A
Sindonews.com – Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah memutuskan mulai 1 Mei 2014, tarif dasar listrik (TDL) untuk industri dan golongan rumah tangga besar akan dinaikkan.

Menanggapi hal itu, Kepala Ekonom Bank Mandiri Destry Damayanti menilai, dampak kenaikan tarif listrik tersebut tidak terlalu besar terhadap inflasi, hanya sekitar 0,2-0,3 persen.

“Kalau untuk hitung-hitungan kita sebenarnya tidak terlalu besar. Jadi dampak secara keseluruhan itu antara 0,2 hingga 0,3 persen. Jadi kalau inflasi awal pergerakan kita misalnya 5,3, ya dengan adanya kenaikan tarif listrik tadi, inflasi total itu bisa ke 5,5 lah paling tidak," kata dia kepada Sindonews, Minggu (4/5/2014).

Lebih lanjut dia menuturkan, dampak kenaikan tarif listrik yang tidak besar terhadap inflasi karena industri sudah banyak menggunakan commercial rate. Oleh karena itu, harga yang ditetapkan juga merupakan harga commercial.

“Tapi kenapa enggak terlalu besar karena kalau dilihat dari industri sebenarnya mereka sudah banyak yang pakai commercial rate, jadi harganya juga merupakan harga yang commercial juga. Terus kan juga sangat tegantung dengan komponen apa yang penggunaan listriknya besar,” tandas dia.

Seperti diberitakan sebelumnya, melalui Peraturan Menteri ESDM No 9/2014 tentang Tarif Tenaga Listrik yang disediakan oleh PT PLN (Persero) menyatakan akan menyesuaikan TDL bagi pelanggan industri I3 dengan daya di atas 200 kilovolt amper (kVA), yang berbentuk perusahaan terbuka dan I4 dengan daya di atas 30 ribu kVA.

Penyesuaian tarif listrik ini dilaksanakan setiap bulan berdasarkan faktor yang mempengaruhi penyesuaian tersebut.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6670 seconds (0.1#10.140)