Harga emas dunia stabil
A
A
A
Sindonews.com - Harga emas di perdagangan berjangka dunia masih stabil, didukung ketegangan geopolitik di Ukraina, dengan investor mengamati aliran dana dan permintaan fisik di Asia.
Namun, logam berada di jalur penurunan mingguan kedua berturut-turut karena sejumlah data AS menguat, menunjukkan bahwa ekonomi terbesar di dunia itu mulai pulih dengan baik, mendukung sikap Federal Reserve (Fed) untuk mempertahankan pemangkasan stimulus moneter.
"Orang-orang tidak sangat antusias memasuki pasar saat ini," kata Kepala Lee Cheong Gold Dealers, Ronald Leung, seperti dilansir dari Reuters, Jumat (9/5/2014).
"Saat ini, situasi di Ukraina mendukung harga, tetapi data (ekonomi) yang berasal dari AS terus menguat. Bisa membuat investor menjauh dan membebani harga," tambahnya.
Spot emas sedikit berubah sebesar USD1,290.34 per ounce pada pukul 03.50 GMT. Kemudian naik menjadi 1.290,53 per ounce pukul 14.00 WIB. Sementara di Comex emas berada di angka 1.290,40 per ounce. Secara keseluruhan logam mulia turun 0,7 persen pada minggu ini, sebagai penurunan mingguan kedua.
Data ekonomi AS menunjukkan jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim baru tunjangan pengangguran turun lebih dari yang diperkirakan untuk data pekan lalu. Hal ini menunjukkan pasar tenaga kerja menguat meskipun terjadi kenaikan pada minggu sebelumnya.
Emas sering dianggap sebagai investasi safe-haven selama masa ketidakpastian ekonomi dan geopolitik.
Ketegangan di Ukraina telah membawa emas naik 7 persen tahun ini. Namun, para pedagang khawatir keuntungan akan hilang dengan cepat setelah situasi teratasi.
Para pedagang mengatakan mereka mengamati arus di SPDR Gold Trust, atas dana yang diperdagangkan di bursa emas (ETF). Holdings dana telah berubah sepanjang minggu ini, setelah penurunan hampir 10 ton pada pekan lalu.
Permintaan fisik juga teredam meskipun terjadi penurunan harga, dengan banyak pihak berharap stabilisasi harga akan membawa kembali pembeli.
Namun, logam berada di jalur penurunan mingguan kedua berturut-turut karena sejumlah data AS menguat, menunjukkan bahwa ekonomi terbesar di dunia itu mulai pulih dengan baik, mendukung sikap Federal Reserve (Fed) untuk mempertahankan pemangkasan stimulus moneter.
"Orang-orang tidak sangat antusias memasuki pasar saat ini," kata Kepala Lee Cheong Gold Dealers, Ronald Leung, seperti dilansir dari Reuters, Jumat (9/5/2014).
"Saat ini, situasi di Ukraina mendukung harga, tetapi data (ekonomi) yang berasal dari AS terus menguat. Bisa membuat investor menjauh dan membebani harga," tambahnya.
Spot emas sedikit berubah sebesar USD1,290.34 per ounce pada pukul 03.50 GMT. Kemudian naik menjadi 1.290,53 per ounce pukul 14.00 WIB. Sementara di Comex emas berada di angka 1.290,40 per ounce. Secara keseluruhan logam mulia turun 0,7 persen pada minggu ini, sebagai penurunan mingguan kedua.
Data ekonomi AS menunjukkan jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim baru tunjangan pengangguran turun lebih dari yang diperkirakan untuk data pekan lalu. Hal ini menunjukkan pasar tenaga kerja menguat meskipun terjadi kenaikan pada minggu sebelumnya.
Emas sering dianggap sebagai investasi safe-haven selama masa ketidakpastian ekonomi dan geopolitik.
Ketegangan di Ukraina telah membawa emas naik 7 persen tahun ini. Namun, para pedagang khawatir keuntungan akan hilang dengan cepat setelah situasi teratasi.
Para pedagang mengatakan mereka mengamati arus di SPDR Gold Trust, atas dana yang diperdagangkan di bursa emas (ETF). Holdings dana telah berubah sepanjang minggu ini, setelah penurunan hampir 10 ton pada pekan lalu.
Permintaan fisik juga teredam meskipun terjadi penurunan harga, dengan banyak pihak berharap stabilisasi harga akan membawa kembali pembeli.
(dmd)