Total aset lembaga pembiayaan syariah menurun
Total aset lembaga pembiayaan syariah menurun
A
A
A
Sindonews.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memaparkan bahwa total aset di lembaga pembiayaan syariah pada kuartal I/2014 mengalami penurunan nilai.
"Kuartal pertama ada penurunan aset ini efek LTV (loan to value)," ujar Direktur Industri Keuangan Non Bank Syariah OJK, Mochammad Muchlasin saat jumpa pers di kantor OJK di Jakarta, Jumat (9/5/14).
Pada kuartal pertama 2014, diungkapkan Muchlasin, total aset lembaga pembiayaan syariah mencapai sekitar Rp23,9 triliun. Angka ini terhitung pada 31 Maret 2014. Padahal per 31 Desember 2013 lalu, angkanya mencapai Rp24,6 triliun.
Sementara lembaga keuangan non bank yang lain total asetnya mengalami peningkatan. Seperti perusahaan asuransi dari angka Rp16,661 triliun di 31 Desember 2013, menjadi Rp16.639 triliun pada kuartal pertama 2014.
Perusahaan penjaminan 31 Desember 2013 sebesar Rp103 triliun menjadi Rp106 triliun per Maret 2014. Termasuk akibat penurunan aset pembiayaan syariah turun membuat secara total aset lembaga keuangan syariah non bank turun dari Rp44,893 triliun menjadi Rp44,286 triliun.
"Kuartal pertama ada penurunan aset ini efek LTV (loan to value)," ujar Direktur Industri Keuangan Non Bank Syariah OJK, Mochammad Muchlasin saat jumpa pers di kantor OJK di Jakarta, Jumat (9/5/14).
Pada kuartal pertama 2014, diungkapkan Muchlasin, total aset lembaga pembiayaan syariah mencapai sekitar Rp23,9 triliun. Angka ini terhitung pada 31 Maret 2014. Padahal per 31 Desember 2013 lalu, angkanya mencapai Rp24,6 triliun.
Sementara lembaga keuangan non bank yang lain total asetnya mengalami peningkatan. Seperti perusahaan asuransi dari angka Rp16,661 triliun di 31 Desember 2013, menjadi Rp16.639 triliun pada kuartal pertama 2014.
Perusahaan penjaminan 31 Desember 2013 sebesar Rp103 triliun menjadi Rp106 triliun per Maret 2014. Termasuk akibat penurunan aset pembiayaan syariah turun membuat secara total aset lembaga keuangan syariah non bank turun dari Rp44,893 triliun menjadi Rp44,286 triliun.
(gpr)
Explore More