PNM pandang UMKM sebagai aset bisnis penting
A
A
A
Sindonews.com - Pemimpin PT Permodalan Nasional Madani (Persero) Cabang Surabaya, Nyoman Wijana menyebutkan PNM tidak hanya melihat UMKM sebagai pasar, tetapi juga aset bisnis yang harus ditingkatkan kapasitas usahanya. Karena itu, PNM secara regular aktif menyelenggarkaan kegiatan pelatihan dan pendampingan usaha sebagai bentuk retensi kepada nasabah.
“Pelatihan dilakukan berjenjang, baik di tingkat unit atau ULaMM, Klaster atau gabungan beberapa unit, hingga cabang,” ujarnya, dalam siaran pers, Sabtu (10/5/2014).
PNM Cabang Surabaya saat ini mengendalikan operasi bisnis 24 gerai ULaMM, yang terbagi ke dalam empat klaster wilayah, yakni Surabaya, Lamongan, Pasuruan dan Tuban. Puluhan debitur UMKM yang berasal dari wilayah operasinal ULaMM ini terlibat sebagai peserta mendapat pencerahan dan motivasi dari para pakar bisnis.
Executive Vice President PNM, Arief Mulyadi menambahkan, lembaga ini dibentuk pemerintah dengan tujuan menyelenggarakan jasa pembiayaan dan jasa manajemen untuk pengembangan UMKM dan koperasi.
Dukungan pembiayaan dilakukan PNM melalui 578 gerai ULaMM yang menjangkau 2.799 kecamatan di Indonesia. “Sedangkan untuk jasa manajemen salah satunya dilakukan melalui program Pengembangan Kapasitas Usaha (PKU) yang fokus pada kegiatan pelatihan dan pendampingan UMKM,” tuturnya.
Kombinasi antara jasa pembiayaan dan jasa manajemen tersebut, kata Arief, menjadi keunggulan sekaligus keunikan PNM, yang belum tentu dimiliki lembaga keuangan lainnya.
“Pelatihan dilakukan berjenjang, baik di tingkat unit atau ULaMM, Klaster atau gabungan beberapa unit, hingga cabang,” ujarnya, dalam siaran pers, Sabtu (10/5/2014).
PNM Cabang Surabaya saat ini mengendalikan operasi bisnis 24 gerai ULaMM, yang terbagi ke dalam empat klaster wilayah, yakni Surabaya, Lamongan, Pasuruan dan Tuban. Puluhan debitur UMKM yang berasal dari wilayah operasinal ULaMM ini terlibat sebagai peserta mendapat pencerahan dan motivasi dari para pakar bisnis.
Executive Vice President PNM, Arief Mulyadi menambahkan, lembaga ini dibentuk pemerintah dengan tujuan menyelenggarakan jasa pembiayaan dan jasa manajemen untuk pengembangan UMKM dan koperasi.
Dukungan pembiayaan dilakukan PNM melalui 578 gerai ULaMM yang menjangkau 2.799 kecamatan di Indonesia. “Sedangkan untuk jasa manajemen salah satunya dilakukan melalui program Pengembangan Kapasitas Usaha (PKU) yang fokus pada kegiatan pelatihan dan pendampingan UMKM,” tuturnya.
Kombinasi antara jasa pembiayaan dan jasa manajemen tersebut, kata Arief, menjadi keunggulan sekaligus keunikan PNM, yang belum tentu dimiliki lembaga keuangan lainnya.
(dmd)