Pefindo: Kinerja kami tidak pengaruh pada politik
A
A
A
Sindonews.com - PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menyatakan bahwa kinerja industri jasa pemeringkat efek di Indonesia tidak terpengaruh pada situasi politik menjelang Pemilu Presiden pada Juni tahun ini.
"Dampak pemilu tidak begitu besar terhadap industri jasa pemeringkat, beberapa perusahaan hanya menunggu hasil Pemilu Presiden sebelum menerbitkan obligasinya untuk diperingkat," ujar Presiden Direktur Pefindo, Ronald T Andi Kasim dalam dalam workshop wartawan di Bandung, Sabtu (11/5/2014).
Menurutnya, siapapun Presiden terpilih nanti, penerbitan surat utang oleh perusahaan akan tetap tinggi seiring dengan kebutuhan pendanaan perusahaan untuk melakukan ekspansi. "Jadi, ini masalah waktu saja," ucapnya.
Selain itu, lanjut dia, obligasi jatuh tempo pada tahun ini sekitar Rp35 triliun, dengan demikian perusahaan akan cenderung kembali menerbitkan obligasi baru untuk melakukan pembiayaan kembali atau refinancing maupun melanjutkan ekspansi.
"Sementara dari sisi investor, mereka akan mencari obligasi baru untuk kembali mengalokasikan portofolio investasinya. Investor tentu akan mencermati peringkat dari obligasi itu," katanya.
"Dampak pemilu tidak begitu besar terhadap industri jasa pemeringkat, beberapa perusahaan hanya menunggu hasil Pemilu Presiden sebelum menerbitkan obligasinya untuk diperingkat," ujar Presiden Direktur Pefindo, Ronald T Andi Kasim dalam dalam workshop wartawan di Bandung, Sabtu (11/5/2014).
Menurutnya, siapapun Presiden terpilih nanti, penerbitan surat utang oleh perusahaan akan tetap tinggi seiring dengan kebutuhan pendanaan perusahaan untuk melakukan ekspansi. "Jadi, ini masalah waktu saja," ucapnya.
Selain itu, lanjut dia, obligasi jatuh tempo pada tahun ini sekitar Rp35 triliun, dengan demikian perusahaan akan cenderung kembali menerbitkan obligasi baru untuk melakukan pembiayaan kembali atau refinancing maupun melanjutkan ekspansi.
"Sementara dari sisi investor, mereka akan mencari obligasi baru untuk kembali mengalokasikan portofolio investasinya. Investor tentu akan mencermati peringkat dari obligasi itu," katanya.
(gpr)