Kinerja Danamon Jateng-DIY kuartal I tumbuh 3%
A
A
A
Sindonews.com - Pertumbuhan Bank Danamon Wilayah Jateng dan DIY pada kuartal I/2014 kurang menggembirakan atau hanya tumbuh tiga persen.
Namun, pertumbuhan tersebut dinilai masih cukup positif, dan diyakini akan terus tumbuh seiring meningkatnya perekonomian di Jawa Tengah yang terus membaik.
"Kuartal pertama ini semua bank pertumbuhannya melambat, karena memang perekonomian kita pertumbuhanya melambat," kata Senior Vice President Regional Corporate Officer Danamon Wilayah Jateng dan DIY, Irwan, Senin (12/5/2014).
Dia mengaku, meski pada kuartal pertama ini pertumbuhannya melambat, pihaknya optimis sampai akhir tahun mampu tumbuh 15-20 persen. "Aset Danamon Jateng saat ini mencapai Rp21 triliun, year on year terus mengalami peningkatan 10-15 persen dan tahun ini kita target mampu tumbuh mencapai 20 persen," jelasnya.
Menurutnya, pada 2013 kredit yang digelontorkan mencapai Rp8 triliun. Sementara, serapan dana dari pihak ketiga (DPK) mencapai Rp6 triliun. Dari Rp8 triliun kredit, sebesar 70 persen merupakan untuk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan Small Meduim Enterprize (SME). Sisanya untuk kredit dari ADIRA dan komersial lain.
Pinjaman untuk UMKM mulai dari Rp5 juta sampai Rp500 juta sedangkan untuk SME mulai Rp500 juta sampai Rp10 miliar. Dengan cukup besarnya kontribusi sektor UMKM, Irwan mengaku UMKM menjadi salah satu aset tersebesar Danamon.
"Salah satu upaya untuk meningkatkan sektor UMKM kita melakukan sosialisasi literasi keuangan ke masyarkat kecil. Dengan harapan semakin banyak pelaku UMKM memanfaatkan perbankan untuk mengatur keuangannya," jelas dia.
Alex Candra selaku Branch Corporate Officer Semarang menambahkan dari divisi komersial, ditargetkan mampu tumbuh sekitar 30 persen setiap tahun. "Kami menilai pertumbuhan kuartal pertama ini masih cukup positif," imbuhnya.
Dia mengatakan, untuk komersial atau khusus pembiayaan corporate dengan platform pembiayaan mulai dari Rp10 miliar sampai Rp100 miliar membidik perusahaan-perusahan besar. Perpindahan sejumlah industri dari Jabodetabek ke Jawa Tengah menjadi salah satu yang akan digarap.
"Pengembangan perusahaan banyak ke Kendal, Karanganyar dan beberapa daerah di Jawa Tengah tentu menjadi salah satu bidikan kita," pungkasnya.
Namun, pertumbuhan tersebut dinilai masih cukup positif, dan diyakini akan terus tumbuh seiring meningkatnya perekonomian di Jawa Tengah yang terus membaik.
"Kuartal pertama ini semua bank pertumbuhannya melambat, karena memang perekonomian kita pertumbuhanya melambat," kata Senior Vice President Regional Corporate Officer Danamon Wilayah Jateng dan DIY, Irwan, Senin (12/5/2014).
Dia mengaku, meski pada kuartal pertama ini pertumbuhannya melambat, pihaknya optimis sampai akhir tahun mampu tumbuh 15-20 persen. "Aset Danamon Jateng saat ini mencapai Rp21 triliun, year on year terus mengalami peningkatan 10-15 persen dan tahun ini kita target mampu tumbuh mencapai 20 persen," jelasnya.
Menurutnya, pada 2013 kredit yang digelontorkan mencapai Rp8 triliun. Sementara, serapan dana dari pihak ketiga (DPK) mencapai Rp6 triliun. Dari Rp8 triliun kredit, sebesar 70 persen merupakan untuk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan Small Meduim Enterprize (SME). Sisanya untuk kredit dari ADIRA dan komersial lain.
Pinjaman untuk UMKM mulai dari Rp5 juta sampai Rp500 juta sedangkan untuk SME mulai Rp500 juta sampai Rp10 miliar. Dengan cukup besarnya kontribusi sektor UMKM, Irwan mengaku UMKM menjadi salah satu aset tersebesar Danamon.
"Salah satu upaya untuk meningkatkan sektor UMKM kita melakukan sosialisasi literasi keuangan ke masyarkat kecil. Dengan harapan semakin banyak pelaku UMKM memanfaatkan perbankan untuk mengatur keuangannya," jelas dia.
Alex Candra selaku Branch Corporate Officer Semarang menambahkan dari divisi komersial, ditargetkan mampu tumbuh sekitar 30 persen setiap tahun. "Kami menilai pertumbuhan kuartal pertama ini masih cukup positif," imbuhnya.
Dia mengatakan, untuk komersial atau khusus pembiayaan corporate dengan platform pembiayaan mulai dari Rp10 miliar sampai Rp100 miliar membidik perusahaan-perusahan besar. Perpindahan sejumlah industri dari Jabodetabek ke Jawa Tengah menjadi salah satu yang akan digarap.
"Pengembangan perusahaan banyak ke Kendal, Karanganyar dan beberapa daerah di Jawa Tengah tentu menjadi salah satu bidikan kita," pungkasnya.
(izz)