Garuda yakin virus MERS tak pengaruhi jumlah penumpang
A
A
A
Sindonews.com - Merebaknya virus Middle East Respiratory Syndrome (MERS) tidak membuat pihak maskapai PT Garuda Indonesia (Persero) khawatir akan berimbas terhadap penurunan penumpang. Terutama penumpang dari Timur Tengah, di mana wabah ini pertama kali muncul.
Direktur Pelayanan Garuda Indonesia Faik Fahmi mengatakan, ketidakkhawatiran Garuda Indonesia terhadap dampak virus MERS pada penurunan penumpang disebabkan secara geografis letak Indonesia jauh dari wilayah yang terjangkiti virus MERS.
Sejauh ini, meskipun virus MERS tersebut dikabarkan mulai menjangkiti masyarakat Indonesia yang kebetulan menunaikan ibadah umroh atau tenaga kerja Indonesia. Namun, tingkat keterisian penumpang dengan rute Negara Timur Tengah tetap stabil.
"Sejauh ini tidak ada penurunan penumpang. Termasuk dari negara di mana virus MERS ini merebak tetap tinggi. Bahkan animo masyarakat yang akan pergi Umroh ke Tanah Suci, masih cukup tinggi," jelasnya di Solo, Jawa Tengah, Rabu (14/5/2014).
Meski demikian, pihak maskapai plat merah ini tetap mengantisipasinya. Terutama kru Garuda yang langsung berhadapan dengan para penumpang. Salah satu upaya pencegahan yang dilakukan Garuda yaitu dengan memberikan seluru kru Garuda, mulai dari pilot hingga pramugari, diberi suntikan virus MERS.
Selain itu, Garuda juga mengimbau kepada para penumpang yang hendak pergi Umroh, agar melakukan suntik vaksin virus MERS terlebih dahulu. Agar, kebal terhadap serangan virus tersebut.
"Kami sudah antisipasi, dengan memberikan vaksin MERS pada kru Garuda, dan bila ada kru kami yang terkena virus MERS, maka kita akan mengkarantina kru tersebut hingga benar-benar sembuh. Selain itu, di sarankan agar masyarakat yang akan melaksanakan umroh untuk mendapat suntikan vaksin MERS terlebih dulu," pungkasnya.
Direktur Pelayanan Garuda Indonesia Faik Fahmi mengatakan, ketidakkhawatiran Garuda Indonesia terhadap dampak virus MERS pada penurunan penumpang disebabkan secara geografis letak Indonesia jauh dari wilayah yang terjangkiti virus MERS.
Sejauh ini, meskipun virus MERS tersebut dikabarkan mulai menjangkiti masyarakat Indonesia yang kebetulan menunaikan ibadah umroh atau tenaga kerja Indonesia. Namun, tingkat keterisian penumpang dengan rute Negara Timur Tengah tetap stabil.
"Sejauh ini tidak ada penurunan penumpang. Termasuk dari negara di mana virus MERS ini merebak tetap tinggi. Bahkan animo masyarakat yang akan pergi Umroh ke Tanah Suci, masih cukup tinggi," jelasnya di Solo, Jawa Tengah, Rabu (14/5/2014).
Meski demikian, pihak maskapai plat merah ini tetap mengantisipasinya. Terutama kru Garuda yang langsung berhadapan dengan para penumpang. Salah satu upaya pencegahan yang dilakukan Garuda yaitu dengan memberikan seluru kru Garuda, mulai dari pilot hingga pramugari, diberi suntikan virus MERS.
Selain itu, Garuda juga mengimbau kepada para penumpang yang hendak pergi Umroh, agar melakukan suntik vaksin virus MERS terlebih dahulu. Agar, kebal terhadap serangan virus tersebut.
"Kami sudah antisipasi, dengan memberikan vaksin MERS pada kru Garuda, dan bila ada kru kami yang terkena virus MERS, maka kita akan mengkarantina kru tersebut hingga benar-benar sembuh. Selain itu, di sarankan agar masyarakat yang akan melaksanakan umroh untuk mendapat suntikan vaksin MERS terlebih dulu," pungkasnya.
(izz)