Pupuk di Maros Semakin Langka
A
A
A
MAROS - Kelangkaan pupuk kembali terjadi di Maros. Kelangkaan ini meresahkan petani. Pasalnya, usia padi yang ditanam telah memasuki tiga pekan, dan sudah saatnya mendapatkan pupuk. Namun, pemberian pupuk terpaksa mereka tunda, karena tidak ada pupuk.
Salah satu petani yang berasal dari Desa Bontomarannu, Kecamatan Lau Hamka mengatakan, kelangkaan pupuk sudah dirasakan sejak awal musim tanam, dan sekarang usia padi sudah mencapai satu bulan.
"Kelangkaan pupuk jenis SP36 dan ZA terjadi sejak awal musim tanam dan itu membuat kami sebagai petani sangat resah. Karena seharusnya padi dipupuk pada usia 2-3 minggu tapi karena pupuk yang tersedia hanya jenis Urea dan NPK kita tidak bisa melakukan pemupukan karena harus dicampur dengan SP36 dan ZA," terangnya, Senin (26/5/2014).
Hamka mengatakan, beberapa ketua kelompok tani mencarikan pupuk untuk anggotanya sampai ke Kecamatan Bungoro, Kabupaten Pangkep.
Dikonfirmasi melalui Telepon, Salah satu pengelola distributor pupuk yang ada di Maros, Gresik Cipta Sejahtera (GCS), Enal mengatakan, sampai saat ini stok pupuk untuk jenis SP36 dan ZA,Red sudah habis untuk jatah Maros, karena penyaluran pupuk berdasarkan SK dari pemerintah pusat melalui Dinas Pertanian.
"Untuk jenis pupuk tersebut sudah habis untuk Maros, meski di gudang stok masih sangat banyak tapi untuk yang didistribusikan ke petani hanya berdasarkan SK yang dibuat pusat. Kami tidak bisa seenaknya melakukan pendistribusian, yang mesti dilakukan adalah bagaimana Dinas Pertanian melakukan relokasi agar mampu memenuhi semua kebutuhan pupuk di Masyarakat," Ungkap Enal.
Sementara, Kepala Seksi Pengembangan Jaringan dan Irigasi Dinas Pertanian Maros, Rusli saat dikonfirmasi membenarkan kalau stok yang didistribusikan memang tidak cukup.
"Berdasarkan SK Kementerian, untuk jatah Maros sebanyak 550 ton per tahun. SK ini dijabarkan lagi dengan SK Gubernur dan SK Bupati, sehingga kita juga tidak bisa berbuat apa-apa," pungkasnya.
Salah satu petani yang berasal dari Desa Bontomarannu, Kecamatan Lau Hamka mengatakan, kelangkaan pupuk sudah dirasakan sejak awal musim tanam, dan sekarang usia padi sudah mencapai satu bulan.
"Kelangkaan pupuk jenis SP36 dan ZA terjadi sejak awal musim tanam dan itu membuat kami sebagai petani sangat resah. Karena seharusnya padi dipupuk pada usia 2-3 minggu tapi karena pupuk yang tersedia hanya jenis Urea dan NPK kita tidak bisa melakukan pemupukan karena harus dicampur dengan SP36 dan ZA," terangnya, Senin (26/5/2014).
Hamka mengatakan, beberapa ketua kelompok tani mencarikan pupuk untuk anggotanya sampai ke Kecamatan Bungoro, Kabupaten Pangkep.
Dikonfirmasi melalui Telepon, Salah satu pengelola distributor pupuk yang ada di Maros, Gresik Cipta Sejahtera (GCS), Enal mengatakan, sampai saat ini stok pupuk untuk jenis SP36 dan ZA,Red sudah habis untuk jatah Maros, karena penyaluran pupuk berdasarkan SK dari pemerintah pusat melalui Dinas Pertanian.
"Untuk jenis pupuk tersebut sudah habis untuk Maros, meski di gudang stok masih sangat banyak tapi untuk yang didistribusikan ke petani hanya berdasarkan SK yang dibuat pusat. Kami tidak bisa seenaknya melakukan pendistribusian, yang mesti dilakukan adalah bagaimana Dinas Pertanian melakukan relokasi agar mampu memenuhi semua kebutuhan pupuk di Masyarakat," Ungkap Enal.
Sementara, Kepala Seksi Pengembangan Jaringan dan Irigasi Dinas Pertanian Maros, Rusli saat dikonfirmasi membenarkan kalau stok yang didistribusikan memang tidak cukup.
"Berdasarkan SK Kementerian, untuk jatah Maros sebanyak 550 ton per tahun. SK ini dijabarkan lagi dengan SK Gubernur dan SK Bupati, sehingga kita juga tidak bisa berbuat apa-apa," pungkasnya.
(izz)