Kementan Akui Riset Kelapa Sawit Indonesia Tertinggal
A
A
A
JAKARTA - Kepala Badan Litbang Pertanian Kementerian Pertanian (Kementan) Haryono mengakui, riset kelapa sawit di Indonesia masih tertinggal dari Malaysia.
Ketertinggalan itu, menurut Haryono, bisa tertutupi bila ada investasi di sektor riset khususnya kelapa sawit. "Namun, untuk mendorong adanya investasi diperlukan infrastruktur yang baik," ujarnya dalam acara 'The 5th International Conference & Exhibition on Palm Oil' di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta, Senin (26/5/2014).
Sebelumnya, Ketua Umum Gabungan Pengusaha Perkebunan Indonesia (GPPI), Soedjai Kartasasmita mengungkapkan, minimnya riset membuat hilirisasi industri kelapa sawit di Indonesia terkendala. Ironisnya, pemerintah kurang mendukung riset di bidang kelapa sawit.
"Banyak masalah yang menyebabkan industri hilir (sawit) kurang bisa berkembang. Salah satunya riset kita ketinggalan," jelasnya.
Menurut dia, saat ini Indonesia sudah punya Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) yang berlokasi di Medan, Sumatera Utara. Namun, lembaga riset yang telah diakui internasional ini tidak mendapatkan anggaran dari negara.
"PPKS mencari dana sendiri. Harusnya pemerintah ikut membiayai, karena sawit merupakan komoditas unggulan kita," tegas Soedjai.
Ketertinggalan itu, menurut Haryono, bisa tertutupi bila ada investasi di sektor riset khususnya kelapa sawit. "Namun, untuk mendorong adanya investasi diperlukan infrastruktur yang baik," ujarnya dalam acara 'The 5th International Conference & Exhibition on Palm Oil' di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta, Senin (26/5/2014).
Sebelumnya, Ketua Umum Gabungan Pengusaha Perkebunan Indonesia (GPPI), Soedjai Kartasasmita mengungkapkan, minimnya riset membuat hilirisasi industri kelapa sawit di Indonesia terkendala. Ironisnya, pemerintah kurang mendukung riset di bidang kelapa sawit.
"Banyak masalah yang menyebabkan industri hilir (sawit) kurang bisa berkembang. Salah satunya riset kita ketinggalan," jelasnya.
Menurut dia, saat ini Indonesia sudah punya Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) yang berlokasi di Medan, Sumatera Utara. Namun, lembaga riset yang telah diakui internasional ini tidak mendapatkan anggaran dari negara.
"PPKS mencari dana sendiri. Harusnya pemerintah ikut membiayai, karena sawit merupakan komoditas unggulan kita," tegas Soedjai.
(dmd)