AP II Mulai Bangun Stasiun KA Bandara Soetta
A
A
A
JAKARTA - Operator Bandara Soekarno Hatta (Soetta) Cengkareng, PT Angkasa Pura II (Persero) memulai pembangunan Stasiun Bandara.
Stasiun ini dibangun dengan alasan untuk mendukung moda transportasi KRL yang menghubungkan Bandara Soetta di Cengkareng dan Sudirman Baru di Jakarta.
"Sudah ada progress dari proyek pembangunan ini dan sudah mulai kontruksi," kata Direktur Pengembangan Kebandarudaraan dan Teknologi AP II, Salahudin Rafi saat ditemui di Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (28/5/2014).
Dia menjelaskan, proses konstruksi akan memakan waktu hingga satu tahun lebih. Stasiun Bandara bisa digunakan pada akhir 2015. Lokasinya terletak diantara integrated building Bandara Soetta. "Akhir tahun depan selesai," jelasnya.
Dari segi desain, Stasiun Kereta Bandara Soetta dirancang menyerupai Stasiun Kereta Bandara Kuala Namu di Sumatera Utara. "Stasiunnya mirip Kuala Namu. Kalau kapasitas, ya saya harus lihat angka," jelasnya.
Selain mempersiapkan pembangunan stasiun kereta, AP II juga melakukan pengembangan terminal 3 dan pembangunan inegrated building untuk menggantikan terminal 1 dan 2.
Selain renovasi dan pengembangan terminal, BUMN operator bandara tersebut juga meningkatkan frekuensi pesawat take off dan landing. AP II membangun infrastruktur seperti rapid exit taxi way dan apron baru untuk meningkatkan frekuensi penerbangan.
"Sekarang masih 62-an. Mau ditingkatkan ke angka 72-86 (pesawat take off dan landing per jam). Itu bisa tercapai tahun depan," pungkasnya.
Stasiun ini dibangun dengan alasan untuk mendukung moda transportasi KRL yang menghubungkan Bandara Soetta di Cengkareng dan Sudirman Baru di Jakarta.
"Sudah ada progress dari proyek pembangunan ini dan sudah mulai kontruksi," kata Direktur Pengembangan Kebandarudaraan dan Teknologi AP II, Salahudin Rafi saat ditemui di Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (28/5/2014).
Dia menjelaskan, proses konstruksi akan memakan waktu hingga satu tahun lebih. Stasiun Bandara bisa digunakan pada akhir 2015. Lokasinya terletak diantara integrated building Bandara Soetta. "Akhir tahun depan selesai," jelasnya.
Dari segi desain, Stasiun Kereta Bandara Soetta dirancang menyerupai Stasiun Kereta Bandara Kuala Namu di Sumatera Utara. "Stasiunnya mirip Kuala Namu. Kalau kapasitas, ya saya harus lihat angka," jelasnya.
Selain mempersiapkan pembangunan stasiun kereta, AP II juga melakukan pengembangan terminal 3 dan pembangunan inegrated building untuk menggantikan terminal 1 dan 2.
Selain renovasi dan pengembangan terminal, BUMN operator bandara tersebut juga meningkatkan frekuensi pesawat take off dan landing. AP II membangun infrastruktur seperti rapid exit taxi way dan apron baru untuk meningkatkan frekuensi penerbangan.
"Sekarang masih 62-an. Mau ditingkatkan ke angka 72-86 (pesawat take off dan landing per jam). Itu bisa tercapai tahun depan," pungkasnya.
(izz)