Enam BUMN Keroyok Bandara Samarinda Baru
A
A
A
SAMARINDA - Sebanyak enam Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan ditugaskan untuk menuntaskan pembangunan Bandara Samarinda Baru (BSB) di Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim). Mereka akan difokuskan untuk membangun landasan pacu sepanjang 2.250 meter.
Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak mengaku berterima kasih dengan Menteri BUMN Dahlan Iskan yang ikut menyelesaikan persoalan pembangunan BSB. Bandara di ibukota Provinsi Kaltim ini memang tersendat masalah kerja sama dengan pihak ketiga untuk pembangunan landasan pacu.
“Ya kita sangat berterima kasih atas kesediaan Menteri (Dahlan Iskan) melalui BUMN di bawahnya untuk menuntaskan pembangunan sisi udara BSB. Saya harap dalam satu atau dua bulan ini sudah ada action,” kata Awang, Rabu (28/5/2014).
Keenam BUMN itu terdiri dari Waskita Karya, Wijaya Karya, Adhi Karya, Pembangunan Perumahan (Persero) serta Hutama Karya dan Angkasa Pura.
Pembangunan bandara di ibukota provinsi ini sudah memasuki tiga tahap untuk sisi darat. Terdiri dari Paket I yang terdiri dari pematangan lahan dan bangunan khusus seperti jalan masuk maupun drainase.
Paket II yakni pembangunan gedung terminal seluas 12.700 meter persegi, lahan parkir 10.000 meter persegi, fasilitas taksi dan bus dan gerbang masuk (tol gate). Khusus gedung terminal penyelesaian dinding lantai dua, pemasangan atap dan finishing dan empat garbarata.
Tahap III terdiri dari gedung penunjang, seperti hanggar, kargo, dan rumah dinas. Progresnya lebih terlihat, setidaknya 20 rumah dinas sudah siap ditempati.
Sebelumnya pada Sabtu (25/5/2014), Dahlan Iskan sudah melihat sendiri progres pembangunan BSB. Dahlan Iskan menugaskan enam BUMN untuk mengerjakan sisi udara sepanjang 2.250 meter.
“Saya akan bicarakan dengan teman-teman BUMN bagaimana membangun runway ini bisa dilanjutkan sepanjang 2.250 meter dan pesawat Boeing 737 bisa mendarat di sini,” kata Dahlan Iskan.
Untuk penuntasan pembangunan landasan pacu sepanjang 2.250 meter itu akan dialokasikan anggaran sekitar Rp1,2 triliun dan akan diselesaikan dalam kurun waktu satu tahun.
Menurut dia, infrastruktur sudah terbangun sudah cukup baik walaupun tetap perlu dilakukan beberapa perbaikan dan penyempurnaan. Melihat dari infrastruktur yang sudah terbangun, BSB sudah masuk dalam kategori bandara sedang.
Dahlan menilai pembangunan BSB Sungai Siring ini hanya menyisakan sisi udara atau landasan pacu yang awalnya 1.600 meter namun akan dituntaskan menjadi 2.250 meter. Sementara apron sudah dialokasikan melalui APBD sedangkan taxi way dari APBN sebesar Rp80 miliar.
Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak mengaku berterima kasih dengan Menteri BUMN Dahlan Iskan yang ikut menyelesaikan persoalan pembangunan BSB. Bandara di ibukota Provinsi Kaltim ini memang tersendat masalah kerja sama dengan pihak ketiga untuk pembangunan landasan pacu.
“Ya kita sangat berterima kasih atas kesediaan Menteri (Dahlan Iskan) melalui BUMN di bawahnya untuk menuntaskan pembangunan sisi udara BSB. Saya harap dalam satu atau dua bulan ini sudah ada action,” kata Awang, Rabu (28/5/2014).
Keenam BUMN itu terdiri dari Waskita Karya, Wijaya Karya, Adhi Karya, Pembangunan Perumahan (Persero) serta Hutama Karya dan Angkasa Pura.
Pembangunan bandara di ibukota provinsi ini sudah memasuki tiga tahap untuk sisi darat. Terdiri dari Paket I yang terdiri dari pematangan lahan dan bangunan khusus seperti jalan masuk maupun drainase.
Paket II yakni pembangunan gedung terminal seluas 12.700 meter persegi, lahan parkir 10.000 meter persegi, fasilitas taksi dan bus dan gerbang masuk (tol gate). Khusus gedung terminal penyelesaian dinding lantai dua, pemasangan atap dan finishing dan empat garbarata.
Tahap III terdiri dari gedung penunjang, seperti hanggar, kargo, dan rumah dinas. Progresnya lebih terlihat, setidaknya 20 rumah dinas sudah siap ditempati.
Sebelumnya pada Sabtu (25/5/2014), Dahlan Iskan sudah melihat sendiri progres pembangunan BSB. Dahlan Iskan menugaskan enam BUMN untuk mengerjakan sisi udara sepanjang 2.250 meter.
“Saya akan bicarakan dengan teman-teman BUMN bagaimana membangun runway ini bisa dilanjutkan sepanjang 2.250 meter dan pesawat Boeing 737 bisa mendarat di sini,” kata Dahlan Iskan.
Untuk penuntasan pembangunan landasan pacu sepanjang 2.250 meter itu akan dialokasikan anggaran sekitar Rp1,2 triliun dan akan diselesaikan dalam kurun waktu satu tahun.
Menurut dia, infrastruktur sudah terbangun sudah cukup baik walaupun tetap perlu dilakukan beberapa perbaikan dan penyempurnaan. Melihat dari infrastruktur yang sudah terbangun, BSB sudah masuk dalam kategori bandara sedang.
Dahlan menilai pembangunan BSB Sungai Siring ini hanya menyisakan sisi udara atau landasan pacu yang awalnya 1.600 meter namun akan dituntaskan menjadi 2.250 meter. Sementara apron sudah dialokasikan melalui APBD sedangkan taxi way dari APBN sebesar Rp80 miliar.
(gpr)